Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Peretas telah mencuri dana sebesar 100 juta dolar AS dalam cryptocurrency dari Horizon, yang menghubungkan blockchain layer-1 antara Ethereum, Binance Chain dan Bitcoin. Ini menjadi pencurian besar terbaru di dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Rincian mengenai peretasan ini masih sangat sedikit, namun pengembang Horizon, Harmony mengatakan mereka mengidentifikasi peretasan itu pada Rabu (22/6/2022) pagi.
Harmony menambahkan, telah mendapat satu akun individu yang diyakini sebagai pelakunya.
Baca juga: Pimpinan Komisi VI DPR Harap Call Center Bappebti Dapat Cegah Timbulnya Korban Robot Trading
“Kami telah mulai bekerja dengan otoritas nasional dan spesialis forensik untuk mengidentifikasi pelakunya dan mengambil kembali dana yang dicuri,” tulis Harmony dalam tweet-nya, yang dikutip dari CNBC.
Dalam tweet tersebut, Harmony menambahkan, mereka bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal AS (FBI) dan beberapa perusahaan keamanan siber untuk menyelidiki serangan itu.
Jembatan Blockchain memainkan peran besar dalam ruang DeFi, dengan menawarkan pengguna cara untuk mengirimkan aset mereka dari satu blockchain ke blockchain yang lain.
Dalam kasus peretasan Horizon ini, pengguna dapat mengirim token dari jaringan Ethereum ke Binance Smart Chain. Harmony sendiri mengatakan serangan peretasan ini tidak mempengaruhi jembatan terpisah untuk Bitcoin.
Horizon sebagai jembatan blockchain telah menjadi target utama peretas karena kerentanan pada kode dasarnya.
Menurut pemimpin penelitian di perusahaan analisis blockchain Elliptic, Jess Symington mengatakan platform jembatan blockchain yang menjaga simpanan likuiditas besar telah menjadi target yang menggoda bagi peretas.
Baca juga: Shiba Inu Menguat di Atas 13 Persen saat Bitcoin Ambruk di Pasar Kripto
“Agar individu dapat menggunakan jembatan untuk memindahkan dana mereka, aset dikunci di satu blockchain dan tidak dikunci, atau dicetak, di blockchain lain. Akibatnya, layanan ini menyimpan sejumlah besar aset kripto,” ujar Symington.
Harmony belum mengungkapkan rincian secara pasti mengenai peretasan ini. Namun salah satu investor kripto, yang memiliki nama akun Twiiter @_apedev, telah mengungkapkan keprihatinannya mengenai keamanan di Horizon sejak April lalu.
Keamanan pada Horizon bergantung pada dompet "multisig" yang hanya membutuhkan dua tanda tangan untuk memulai transaksi. Beberapa peneliti berpendapat, peretas dapat dengan mudah memperoleh kata sandi yang diperlukan untuk mendapatkan akses ke dompet kripto.
Peretasan ini menjadi insiden kesekian yang menimpa jembatan blockchain. Ronin Network, yang mendukung permainan kripto Axie Infinity, kehilangan lebih dari 600 juta dolar AS pada bulan Maret.
Sementara jembatan blockchain populer lainnya yaitu Wormhole kehilangan lebih dari 320 juta dolar AS dalam serangan peretasan yang terjadi sebulan yang lalu.
Baca juga: WeChat Blokir Akses Pengguna yang Terhubung ke Jaringan Cryptocurrency
Peretasan tersebut menambah berita negatif di ruang kripto akhir-akhir ini. Pemberi pinjaman kripto Celcius dan Babel Finance membekukan penarikan setelah penurunan tajam aset mereka yang menyebabkan krisis likuiditas.
Sementara dana lindung kripto Three Arrows Capital mengalami default pada pinjaman sebesar 600 juta dolar AS yang diperoleh dari perusahaan pialang Voyager Digital.