Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Nilai pasar Ethereum (ETH) dilaporkan telah melonjak hingga 50 persen, mendekati 210 miliar dolar AS hanya dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Melonjaknya kapitalisasi Ethereum bahkan diprediksi dapat mengambil alih pesona Bitcoin sebagai mata uang kripto terpopuler.
“Meskipun demikian tidak ada janji bahwa ini akan terjadi kapan saja, hanya dengan melihat angka-angkanya, sepertinya kesempatan ini semakin dekat,” ujar Pendiri dan Pejabat Eksekutif Utama Quantum Economics Mati Greenspan.
Baca juga: Ethereum Garap Skema Transisi Baru Kini Penambang Bisa Lakukan Mining Kripto Ramah Lingkungan
Dibuat oleh Vitalik Buterin pendiri Bitcoin Magazine pada tahun 2013 silam, kini pesona dari Ethereum mulai dilirik sebagian besar investor kripto.
Hingga pergerakan Ethereum bisa berjalan positif dan dapat meraup keuntungan mencapai 100 persen hanya dalam 30 hari terakhir.
Lonjakan ini terjadi setelah Ether mulai merombak protokolnya dari model Proof-of-Work ke model Proof-of-Stake yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Meski peralihan sistem ini baru rampung pada September 2022 mendatang, namun dengan adanya perubahan tersebut kini para penambang Ethereum tidak perlu lagi menggunakan komputasi listrik bertegangan tinggi untuk melakukan proses mining.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan Ether telah naik sekitar 50 persen sejak pertengahan Juni, tak hanya itu saja aset terkait Ethereum juga ikut terseret naik, meningkat ke level tertinggi.
Baca juga: Jangan Terkecoh Bullish, Pakar Kripto Prediksi Harga Ethereum Bisa Anjlok Ke 675 Dolar AS
Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan dominasi Bitcoin yang justru menyusut sekitar 40 persen dari pasar kripto di Juni lalu, dan turun 70 persen sejak Januari tahun lalu, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sebagai informasi kini harga ETH yang diperdagangkan di pasar kripto dalam 7 hari terakhir melesat 10,56 persen hingga harganya naik menjadi 1.689 dolar AS.