News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mata Uang Kripto

Bitcoin Cs Ambles ke Harga 22.000 Dolar AS, Imbas Sikap Agresif The Fed

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bitcoin. Harga Bitcoin dan sejumlah koin kripto terpantau anjlok di kisaran 22.000 dolar AS, di tengah rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan The Fed pada akhir September mendatang.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga Bitcoin dan sejumlah koin kripto terpantau anjlok di kisaran 22.000 dolar AS, di tengah rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan The Fed pada akhir September mendatang.

Lonjakan inflasi yang kian melesat naik di sepanjang bulan Juli kemarin, telah membuat bank sentral AS kembali memperketat kebijakan moneternya dengan mengerek naik suku bunganya sebesar 50 bps ke kisaran 0,75-1 persen.

Informasi ini diketahui publik setelah presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengungkap kenaikan indeks harga konsumen AS yang melonjak sekitar 2 persen.

Baca juga: Kapitalisasi Pasar Ethereum Melonjak 50 Persen, Analis Prediksi ETH Bisa Kalahkan Pesona Bitcoin

Meski kenaikan tersebut masih dalam skala kecil, namun demi mengantisipasi lonjakan angka inflasi di tengah perlambatan ekonomi membuat The Fed terpaksa mengerek naik suku bunganya.

“Jika Anda benar-benar berpikir segalanya tidak membaik 50 bps adalah penilaian yang masuk akal, tetapi 75 bps juga bisa baik-baik saja. Saya ragu akan lebih banyak lagi yang dibutuhkan,” kata Presiden Fed Chicago, Charles Evans yang dikutip dari News Bitcoin.

Langkah ekstrem ini lantas membuat imbal hasil obligasi di AS melonjak. Sayangnya lonjakan tersebut memberikan dampak negatif bagi berbagai aset investasi yang bersifat spekulatif seperti cryptocurrency.

Dengan adanya kenaikan obligasi, nilai dari aset kripto akan menjadi turun. Hal ini yang membuat mata uang kripto terlihat kurang menarik hingga memicu aksi jual oleh sebagian investor untuk menghindari pembengkakan kerugian.

Baca juga: Jangan Terkecoh Bullish Bitcoin, IMF Peringatkan Potensi Kegagalan Kripto Lanjutan

Akibatnya kini perdagangan koin kripto runtuh setelah pekan kemarin melesat naik hingga menyentuh harga 24.000 dolar AS.

Menurut pantauan Coinmarketcap pada perdagangan Kamis sore (4/8/2022) harga Bitcoin ambles 0,93 persen hingga harganya jatuh di level 22.914 dolar AS, penurunan ini lantas mengerek bearish pada beberapa koin kripto lainnya, seperti Ethereum yang anjlok 0,84 persen hingga  harganya bergeser turun di kisaran 1.622  dolar AS.

Tak hanya dua koin kripto diatas yang mengalami pelemahan nilai, rapor merah juga terjadi pada Shiba Inu yang ambrol 0,46 persen menjadi 0.00001181 dolar AS.

Kemudian disusul Dogecoin yang ikut tergelincir sebesar 0,99 persen menuju 0.06665 dolar AS.

Pelemahan tersebut menunjukkan bahwa para investor kini mulai berpaling dari pasar kripto, kondisi bearish jangka pendek ini diperkirakan akan berlangsung selama beberapa pekan kedepan. Mengingat saat ini kondisi pasar kripto global tengah mengalami gejolak panas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini