Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Produsen barang mewah asal Prancis Hermès merambah ke dunia Web3 setelah mengajukan aplikasi merek dagang yang mencakup Non-Fungible Token (NFT), Metaverse dan cryptocurrency.
Hermès mengajukan aplikasi merek dagang ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) pada tanggal 26 Agustus lalu.
Merek dagang yang diajukan mencakup perangkat lunak yang dapat diunduh untuk melihat, menyimpan, mengelola barang virtual, koleksi digital, cryptocurrency, dan NFT.
Baca juga: Marvel Gandeng Platform Veve Luncurkan NFT Spiderman dan Black Panther Edisi Terbatas
Selain itu, produsen barang mewah ini juga mengajukan merek dagang untuk layanan toko ritel yang menampilkan barang virtual dan peragaan busana di "lingkungan virtual, augmented atau mixed reality", serta pasar virtual.
Keputusan Hermès melangkah ke Web3 datang beberapa bulan setelah perusahaan ini mengajukan gugatan kepada pendiri Metabirkins, Mason Rothschild pada bulan Januari lalu. Rothschild diduga memanfaatkan nama tas keluaran Hermès, Birkin, untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan koleksi NFT Metabirkins.
“MetaBirkins merek hanya merobek merek terkenal tas Birkin Hermes dengan menambahkan awalan generik 'meta' ke merek terkenal Birkin," ujar Hermès dalam pengaduan hukumnya terhadap Rothschild.
Gugatan tersebut kemungkinan menjadi salah satu alasan Hermès merambah ke dunia Web3. Namun produsen barang mewah ini bukan satu-satunya perusahaan yang terjun ke Metaverse.
Awal tahun ini, Decentraland Metaverse Fashion Week, acara fashion virtual yang diadakan selama empat hari, yang menampilkan merek-merek mewah termasuk Dolce & Gabbana, Etro, Tommy Hilfiger, Estée Lauder, dan Elie Saab.
Baca juga: NFT Sepi Peminat, Volume Perdagangan OpenSea Anjlok 99 Persen
Bulan lalu, penyedia data blockchain Dune Analytics mengungkapkan merek-merek terkemuka termasuk Nike, Gucci, Dolce & Gabbana, Adidas, dan Tiffany & Co. telah menghasilkan 260 juta dolar AS dari penjualan NFT.