Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Visa Inc meluncurkan kartu debit kripto di lebih dari 40 negara dalam kemitraannya dengan pertukaran cryptocurrency FTX.
Perusahaan kartu debit yang berbasis di San Francisco, California, ini mengumumkan kemitraan global jangka panjang dengan West Realm Shires Services Inc dan FTX Trading Ltd. pada Jumat (7/10/2022) lalu.
Kedua perusahaan tersebut berada di balik proyek pertukaran kripto FTX US dan FTX.com.
Baca juga: Cryptocurrency Senilai 160 Juta Dolar AS Raib Dicuri dari Perusahaan Kripto Wintermute
“Sebagai bagian dari aliansi, FTX akan memulai dengan menawarkan kartu debit Visa bermerek FTX kepada pelanggan FTX secara internasional dengan fokus pada negara-negara di Amerika Latin, Eropa, dan Asia pada fase awal peluncuran,” kata Visa dalam pengumuman tersebut, yang dikutip dari Bitcoin News.
Kartu debit akan dihubungkan langsung ke akun FTX pengguna. Kartu debit Visa FTX saat ini tersedia di Amerika Serikat, dan direncanakan meluncur di Eropa sebelum akhir tahun ini.
"Fase berikutnya dari peluncuran kartu debit Visa bermerek FTX diharapkan di Eropa sebelum akhir tahun, dengan peluncuran regional tambahan direncanakan untuk tahun 2023," ungkap pertukaran kripto FTX.
Kartu debit memungkinkan pengguna membayar barang dan jasa menggunakan saldo kripto di dompet FTX mereka, yang tersebar di 80 juta lokasi merchant di seluruh dunia yang menerima Visa.
Pemegang kartu debit FTX Visa tidak akan dikenakan biaya administrasi atau pemrosesan apa pun ketika menggunakan kartu tersebut, kata FTX.
Kepala Kripto Visa, Cuy Sheffield mengatakan mata uang digital akan memiliki dampak jangka panjang untuk masa depan layanan keuangan dan pergerakan uang.
Sementara kepala pembayaran global FTX, Adam Jacobs mengungkapkan, melalui kemitraan FTX dan Visa akan menjadi perluasan lebih lanjut dari koneksi antara aset digital dan ekosistem keuangan global.
Baca juga: Efek Bear Market, JPMorgan Sebut Minat Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Alat Pembayaran Anjlok
Meskipun saat ini pasar kripto sedang dilanda penurunan, namun menurut CFO Visa Vasant Prabhu masih ada minat yang stabil pada cryptocurrency.
“Meskipun nilai telah turun, masih ada minat yang stabil pada crypto. Kami tidak memiliki posisi sebagai perusahaan tentang nilai cryptocurrency yang seharusnya, atau apakah itu hal yang baik dalam jangka panjang – selama orang memiliki barang yang ingin mereka beli, kami ingin memfasilitasinya,” kata Prabhu.