Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEW.COM, CALIFORNIA – Skandal kebangkrutan bursa pertukaran kripto FTX yang memicu kehancuran pasar Bitcoin hingga membuat koin kripto ini jatuh ke level terendah, menarik perhatian Amazon untuk memproduksinya sebagai film serial terbatas.
Dalam pengumumannya yang dirilis pada Kamis (24/11/2022) layanan streaming video asal Amerika itu mengungkapkan rencana barunya yang akan memproduksi serial terkait jatuhnya bursa FTX.
Baca juga: Elon Musk Bantah Eks Bos FTX Sam Bankman-Fried Punya Saham di Twitter
Nantinya perusahaan milik Jeff Bezos itu akan menggarap film ini dengan menggandeng dua bersaudara Anthony dan Joe Russo yang terkenal dengan karya kondangnya yakni Marvel Cinematic Universe, terutama Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame. Sementara untuk penulisan skenario film ini akan digarap langsung oleh David Weil, seperti yang dikutip dari Mashable.
“Kami sangat senang dapat melanjutkan hubungan kerja yang baik dengan David, Joe, Anthony, dan tim AGBO dengan rangkaian acara yang menarik ini," kata Jennifer Salke, kepala Amazon Studios, kepada Variety.
Amazon sendiri hingga kini belum mengungkap bagaimana alur serta judul dari film barunya itu, namun menurut informasi yang beredar film series ini akan ditayangkan dengan jumlah delapan episode dan dirilis pada 2023 mendatang.
Baca juga: Stres Hadapi Kebangkrutan FTX, Mantan CEO Sam Bankman Kirim Permintaan Maaf Kepada Karyawan
Dengan menggandeng sutradara dan penulis kondang, Amazon berharap agar film garapannya yang mengangkat tema keruntuhan bursa kripto bisa memberikan pesan moral kepada para pemirsa di platform Prime Video.
Amazon bukan satu-satunya layanan video streaming yang kepincut untuk mengangkat cerita kejatuhan FTX menjadi film hiburan. Rumah produksi Hollywood dikabarkan juga tertarik untuk mengangkat skandal kebangkrutan FTX menjadi film A-list.
Baca juga: Utang Kian Membengkak, FTX Minta Bursa Kripto Global Lakukan Galang Dana
Meski Hollywood belum membocorkan rencana tersebut, namun kabarnya rumah produksi terbesar di Amerika ini akan mengajak penulis Michael Lewis, yang dikenal dengan bukunya Moneyball dan The Big Short sebagai mitra kerjanya.