News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penurunan Nilai Dolar AS Berimbas Pada Naiknya Harga Bitcoin

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga aset crypto di minggu lalu seperti Bitcoin (BTC) yang naik lebih dari 20 persen dan Ethereum (ETH) yang juga naik hingga lebih dari 12 persen.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor kripto kini mendapat angin segar setelah kenaikan harga aset crypto di minggu lalu seperti Bitcoin (BTC) yang naik lebih dari 20 persen dan Ethereum (ETH) yang juga naik hingga lebih dari 12 persen.

Kenaikan terjadi setelah tingkat inflasi diumumkan menurun selama enam bulan berturut-turut di bulan Desember seperti yang terlihat pada Consumer Price Index (CPI).

Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin mengungkapkan, kenaikan harga ini dipicu pasar juga setuju bahwa The Federal Open Market Committee (FOMC) kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 poin persentase dibanding bulan lalu (50 poin).

"Penurunan nilai mata uang dolar Amerika Serikat (AS) memberi dampak baik terhadap kenaikan harga Bitcoin saat dolar AS yang digunakan oleh mitra dagang Amerika Serikat selama tiga bulan terakhir merosot hingga 9 persen.

Hal tersebut berpengaruh positif pada mayoritas perdagangan Bitcoin melawan mata uang dollar," kata Timo, panggilan akrab Timothius dalam keterangannya, Rabu (18/1/2023).

Kenaikan harga aset crypto tersebut, kata dia diharapkan dapat mendorong optimisme pasar untuk menganalisis lebih lanjut sektor industri crypto yang memiliki potensi besar pada tahun 2023.

"Tahun lalu industri crypto sudah mengalami masa-masa yang sangat sulit, kenaikan kemarin tentu menjawab justru aset crypto tetap terus tumbuh dari sisi harga, nilai kapitalisasi pasar, adopsi, hingga inovasi teknologi seperti DeFi (Decentralized Finance), stablecoin, NFT (Non-Fungible Token), DAO (Decentralized Autonomous Organization). Inovasi dan perkembangan ini terus terjadi meskipun tahun lalu masih dalam siklus bear market," katanya.

Timo mengakui, awal tahun 2023 ini meskipun masih dalam kondisi ketidakpastian terhadap ekonomi secara makro, sebagai investor namun tetap perlu melakukan riset berbagai project-project yang memiliki potensi ke depannya salah satunya seperti Zero Knowledge (zk) yang implementasinya sudah cukup populer di tahun 2022 dan pada tahun 2023 ini potensi dan kesuksesannya patut diperhatikan.

Baca juga: Saham Perusahaan Penambangan Kripto Melonjak Menyusul Kebangkitan Bitcoin

Zero Knowledge (zk) adalah teknologi yang memungkinkan transaksi dalam blockchain diproses hanya dengan membaca sebuah proof tanpa memerlukan data lengkap.

Dengan ini, jaringan tidak perlu mengeluarkan daya komputasi besar untuk memproses transaksi. Teknologi zk sedang mendapat perhatian karena ia bisa meningkatkan throughput (TPS) dan mengurangi biaya transaksi pengguna.

“Teknologi zk sendiri sebenarnya sudah ada sejak 1990an. Beberapa proyek aset crypto sedang dalam proses mengembangkan implementasi zk adalah StarkEx, StarkNet, Loopring, zkSync, dan juga Polygon. Adapun selain project zk, project layer 2 Ethereum juga patut diperhitungkan di tahun 2023,” ujar Timo.

Baca juga: 800 Korban Penipuan Kripto BitConnect Dapat Ganti Rugi 17 Juta Dolar AS

Blockchain layer 2 adalah blockchain yang diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada layer 1, dibangun di atas jaringan layer 1 dan biasanya berfungsi untuk mengatasi masalah skalabilitas da.

"Blockchain layer 2 menawarkan proses transaksi yang cepat dan biaya transaksi yang jauh lebih murah daripada layer 1," katanya.

Beberapa layer 2 sekarang membawa berbagai inovasi teknologi baru dan memiliki penawaran nilai unik terlepas dari jaringan blockchain di bawahnya.

Salah satu kelebihan blockchain layer 2 adalah ia tetap mendapatkan keamanan dari layer 1 di atasnya dan mengombinasikan proses transaksi yang lebih cepat dan biaya transaksi lebih murah tapi mewarisi keamanan dari layer 1.

“Tidak dipungkiri, di tengah siklus bear market maupun bull market, aset crypto dan teknologi blockchain terus tumbuh dewasa dan melahirkan inovasi yang inovatif.  Mengutip laporan tahunan Messari, terdapat satu bagian menarik yaitu “Crypto is (still) inevitable”. Kalimat ini adalah penekanan bahwa inovasi yang dibawa crypto tidak hilang begitu saja meskipun industri ini sedang mengalami masa-masa sulit,” kata Timo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini