Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Asosiasi Industri Kripto, AI, dan Blockchain Rusia (RACIB) telah meminta Presiden Vladimir Putin untuk mendukung komunitas kripto dengan membentuk regulasi terkait cryptocurrency.
RACIB menganggap kebijakan negara saat ini tidak mengizinkan perusahaan Rusia untuk mengambil keuntungan dari potensi instrumen keuangan baru dan memaksa mereka untuk pindah ke yurisdiksi lain yang menyebabkan kerugian keuangan langsung bagi perbendaharaan.
"Pendekatan yang sangat konservatif dan penghalang" ini dapat menyebabkan Rusia kehilangan kecepatan dalam pengembangan ekonomi digital dan menghilangkan peluang negara untuk menjadi pemimpin dalam penerapan sistem pembayaran dan akuntansi digital, menurut RACIB.
Baca juga: Pemegang Aset Kripto Korsel Ramalkan Harga Bitcoin Naik Pekan Ini
RACIB juga mengingatkan Putin tentang pertemuannya dengan asosiasi Teknologi Informasi (TI) pada 2019 dan pembahasan terkait undang-undang baru.
Namun, pada kenyataannya, rezim hukum eksperimental yang dijanjikan untuk fintech tidak digunakan, sementara amandemen yang diusulkan untuk undang-undang negara tentang "Aset Keuangan Digital" mempersulit penerapan teknologi digital.
Surat tersebut yang ditulis bersama oleh kemitraan nirlaba pengembang perangkat lunak, Russoft, meminta presiden untuk mengadakan pertemuan yang ditujukan untuk masalah ini dengan partisipasi ruang kripto.
Mereka juga menyarankan pembentukan kelompok kerja untuk menyiapkan proyek percontohan untuk pengenalan teknologi keuangan digital, termasuk pembayaran lintas batas yang relevan untuk Rusia di tengah pemberlakuan sanksi dari negara-negara Barat.