Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Runtuhnya pertukaran kripto FTX yang dramatis pada November 2022 silam tidak membuat Bermuda takut untuk menarik sejumlah perusahaan kripto ke negara itu.
“Masa depan keuangan adalah digital. Kami akan selalu terbuka untuk setiap perusahaan kripto yang ingin berinvestasi di sini,” kata Edward Burt, Perdana Menteri Bermuda.
“Saya yakin masih ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari aset digital dan teknologi blockchain,” imbuhnya.
Dia juga mengatakan saat ini terdapat sekitar 17 perusahaan kripto berlisensi yang telah beroperasi di Bermuda.
Bermuda adalah wilayah dengan pemerintahan sendiri dan merupakan salah satu tempat pertama yang menerapkan kerangka peraturan untuk aset digital. Wilayah ini hanya berjarak 915 mil dari Bahama, tempat FTX pernah beroperasi.
Tahun lalu, pemerintah Bermuda telah mendorong rencana ambisiusnya untuk menjadi pusat pertukaran kripto.
Pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan kebijakan perpajakan yang menarik ini telah secara aktif memperluas sektor kripto sejak 2017.
Di antara perkembangan kripto terbaru di wilayah tersebut adalah rilis stablecoin pertama Bermuda pada Desember 2022 oleh Jewel Bank.
Baca juga: Update Harga Kripto, Kamis 30 Maret 2023: Bitcoin dan Ethereum Menguat
Stablecoin didukung oleh blockchain Polygon dan berfokus untuk mengaktifkan penyelesaian real-time menggunakan stablecoin dengan perbandingan 1:1 terhadap dolar AS.