Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perusahaan investasi, Subversive Capital Advisor dilaporkan tengah berencana menutup layanan Exchange traded fund (ETF) metaverse.
Melansir dari Cointelegraph, penutupan ini dilakukan setelah bisnis ETF Metaverse besutan Subversive terus membukukan penurunan pendapatan. Tercatat selama 15 bulan terakhir harga token ETF Metaverse yang dijajakan Subversive mengalami penurunan harga.
Dari awal peluncuran dibanderol 24,98 dolar AS kini turun menjadi 18,13 dolar AS, penurunan ini yang kemudian membuat Subversive dilanda kemunduran hingga mengalami pembengkakan kerugian mencapai 30 persen.
Baca juga: Korea Selatan Inves 51 Juta Dolar AS untuk Proyek Metaverse
“Subversive Capital Advisor memutuskan mundur dari meja pertaruhan dengan Meta. Setelah mengalami kekalahan telak dalam pengembangannya, Subversive memilih untuk menutup produk exchange traded fund (ETF) metaverse,” jelas Manajer Portofolio Subversive, Christian H Cooper
Lebih lanjut dalam keterangan resminya, Cooper menjelaskan bahwa layanan ETF Metaverse yang melayani transaksi reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif akan resmi ditutup mulai tanggal 31 Mei 2023.
“Hari terakhir perdagangan adalah 31 Mei 2023, selanjutnya kami akan mendistribusikan sisa hasil dana ke pemegang saham. Bagi pemegang saham yang tidak menjual kepemilikannya, maka akan secara otomatis ditebus berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) yang ada,” tambah Cooper.
Sebelum mengalami kemunduran, layanan ETF Metaverse awalnya laris manis diburu investor kripto, bahkan saking larisnya produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek.
Namun setelah popularitas di industri Metaverse meredup, dan permintaan terhadap aset berbasis blockchain lainnya, termasuk mata uang kripto dan NFT menurun, perlahan hype ETF Metaverse Subversive mulai mengalami Kemunduran.
ETF Metaverse bukan satu – satunya aset Metaverse yang kehilangan pesona di tahun ini, sebelumnya Metaverse Decentraland juga sempat mengalami penyusutan pengguna hingga membuat aktivitas transaksi seperti pembelian atau penjualan NFT menurun drastis.