Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perusahaan pertukaran kripto yang berbasis di Singapura, Crypto.com tidak akan lagi melayani klien institusional di Amerika Serikat setelah mengumumkan penangguhan layanan mulai 21 Juni 2023.
Dilansir dari Cointelegraph, alasan dibalik penangguhan layanan tersebut karena adanya permintaan terbatas dari pelanggan institusional, yang diperburuk dengan kondisi pasar yang tidak lagi stabil.
Sebelumnya, Crypto.com juga telah memberitahu pengguna terkait penangguhan layanan tersebut.
Baca juga: Update Harga Kripto Jumat, 9 Juni 2023: Bitcoin Turun Jadi 26.376 Dolar AS, Ethereum 1.833 Dolar AS
Meski demikian, pengguna ritel Amerika masih memiliki akses ke perdagangan derivatif mata uang kripto yang diatur oleh Commodity Futures Trading Commission serta penawaran Opsi UpDown dari bursa, yang memungkinkan pengguna untuk membuka posisi perdagangan panjang atau pendek pada pergerakan masa depan berbagai mata uang kripto.
Di samping itu, perusahaan juga tak menampik akan kembali meluncurkan pertukaran institusionalnya di Amerika Serikat.
Belum lama ini, Crypto.com telah menerima lisensi dari dari Monetary Authority of Singapore, yang memungkinkannya untuk menawarkan layanannya di negara tersebut.
Gejolak di Industri Kripto
Juni 2023 menjadi bulan yang penuh pergolakan di industri kripto. Pasalnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah melayangkan gugatan terhadap platform pertukaran kripto seperti Binance dan Coinbase terkait dugaan pelanggaran undang-undang sekuritas.
Bahkan SEC juga menuduh CEO Binance Changpeng Zhao yang diduga telah mencampuradukkan aset pelanggan dan mengalihkan sebagian ke entitas yang dikendalikan oleh Zhao.