TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi blockchain kini semakin dimanfaatkan dalam berbagai industri di Indonesia. Teknologi ini semakin populer di Indonesia.
Selain membuat transaksi menjadi transparan, kehadiran teknologi blockchain juga menciptakan keamanan, efisiensi dan interaksi yang cepat.
Memang masih banyak orang yang sulit memahami teknologi blockchain namun lambat laun dengan semakin tinggi penetrasi teknologi ini di Indonesia, masyarakat semakin merasakan kegunaannya.
Baca juga: Transaksi Kripto Mencapai Rp211 Triliun, Teknologi Blockchain Disebut Ciptakan Nilai Ekonomi Baru
Blockchain ini juga dipergunakan dalam industri halal di Indonesia. Pemerintah Indonesia saat ini terus mendorong tumbuhnya halal value chain dan halal blockchain.
Tujuannya, untuk memastikan bahwa produk yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah produk halal.
Demikian pula halnya di industri keuangan syariah, teknologi blockchain dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dengan meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi.
"Semua persiapan telah dilakukan. Platform ini diharapkan memberi kontribusi signifikan untuk membangun iklusi digital dan finansial untuk komunitas muslim khususnya dan rakyat Indonesia umumnya," kata Sean Choi, Direktur Utama Everscale Everwon Ltd. dikutip Selasa 24 Desember 2024.
Bulan Oktober 2024 lalu, Mobisaria telah memasuki tahap penandatanganan perjanjian kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan, Everscale Everwon Ltd. untuk membangun sistem berbasis blockchain di pasar Indonesia.
Teknologi blockchain yang akan digunakan mendapat sokongan penuh dari Broxus.
Rahmat Susanta, Direktur Mobisaria bilang, perjanjian yang dilakukan ini tidak hanya mendorong kredibilitas Mobisaria sebagai pengembang digital untuk community development, tetapi juga sebagai bagian ekspansi ke sistem pembayaran dan keuangan berbasis blockchain.
"Launching Mini Game dan Mini App ini akan menjadi milestone untuk kesuksesan kerjasama ini. Kerjasama Mobisaria dan Everscale Everwon ini juga merupakan visi bersama dalam mengembangkan transformasi digital di Asia,” kata Rahmat Susanta.
Baca juga: Transaksi Kripto Mencapai Rp211 Triliun, Teknologi Blockchain Disebut Ciptakan Nilai Ekonomi Baru
Mobisaria adalah pengembang komunitas digital yang telah melakukan berbagai kegiatan untuk membangun inklusi digital di Indonesia, khususnya masyarakat pedesaan dan remote area.
Berbagai program seperti Patriot Desa Digital, Mobisaria Digital platform hingga pengembangan kegiatan pertanian telah dilakukan oleh Mobisaria sejak 2017.
Mobisaria saat ini melanjutkan proyek inklusi digital ini ke penggunaan teknologi blockchain.
Dengan menggunakan aplikasi yang user friendly diharapkan dapat menciptakan kegembiraan bagi komunitas dan membangun kepercayaan terhadap platform yang dibangun.
Dijelaskan, proyek sistem keuangan digital berbasis blockchain dari Mobisaria yang didisain untuk melayani komunitas muslim di Indonesia kini memasuki tahap pengembangan.
Platform yang akan dirilis awal tahun depan dengan menggunakan Mini-Game dan Mini-App ini akan membantu inklusi komunitas muslim ke dalam sistem berbasis blockchain.
Melalui game, pengguna dapat merasakan pengalaman menggunakan sistem reward dan aset digital. Dengan cara ini adopsi terhadap penggunaan sistem berbasis blockchain akan dapat berjalan.