TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Untuk mencari pelaku tabrak lari yang menewaskan off-roader nasional, Fathkun Nadjib, pihak Kepolisian mengaku mengandalkan video CCTV yang ada di sepanjang jalan Tol Purbalenyi. Sayangnya kualitas gambar dari CCTV yang ada di jalan bebas hambatan tersebut kurang baik. Hasil dari 60 titik kamera yang ada tidak memberikan titik terang terhadap kasus ini.
Lantaran, kualitas gambar kurang pencahayaan serta kondisi saat itu habis diguyur hujan. Dari Wowon, Petugas Pelayanan Informasi komunikasi Tol Purbalenyi menjelaskan, untuk kamera CCTV di KM 97 terletak di bagian atas dekat pintu masuk rest area KM 97.
Kamera CCTV yang di pasang pada ketinggian sekitar 40 meter ini berada pada KM 97.800 mengarah ke Jakarta, sedang kejadian berada di KM 97.200. Artinya ada jarak 600 meter kedepan yang tidak dapat dijangkau dengan kamera jenis PTZ milik Jasa Marga. Saat di zoom pun hasil gambar pecah dan tidak terjangkau.
Kemudian, Kepolisian menganalisa kemungkinan si pelaku tabrak lari keluar melalui pintu tol terdekat yaitu Jatiluhur dan Sadang. Dua tempat itu pun di teliti secara detail detik per detiknya dari waktu perkiraan kecelakaan.
Sampai 1 jam kedepan, monitor tidak juga menangkap gambar kendaraan yang rusak pada bagian depan maupun spionnya. Mengingat saat kejadian yang terekam oleh video anak korban, mobil pelaku terlihat menabrak pintu depan Microbus sebelum menabrak korban.
“Untuk kemungkinan selanjutnya pelaku bisa kabur ke arah Jakarta ataupun Cikampek. Namun kamera yang memonitor hanya terbatas sampai KM 66 saja,” tutur Wowon.
Berikutnya menuju rest area KM 97 yang juga memiliki kamera CCTV mengarah ke jalan. Setelah menghubungi pihak pengelola, akhirnya dapat melihat hasil rekamannya.
Namun sayang, sebuah kamera yang mengarah ke jalan gambarnya kurang bagus. Lantaran ada sisa butiran air hujan yang habis menguyur tempat itu. Sudut pandang kamera yang dipasang di dekat bagian atap masjid di KM 97.400 itupun mengarah ke kanan menuju arah Bandung. Sedang posisi kecelakaan terjadi di arah Jakarta.
Tapi kamera ini berhasil merekam kendaraan Microbus Mitsubishi yang melintas pada pukul 22.27. bukti ini diperkuat setelah dicocokan dengan warna kendaraan yang identik, bodi silver dengan strip biru tebal pada bagian bawahnya.
Dari sini, pihak Kepolisian masih belum menemukan lagi bukti tambahan untuk mengungkap kasus tabrak lari ini.
“Berhubung gambar yang didapat kepolisian dari pihak Jasa Marga kurang begitu baik, kami sedang berusaha mencari pakar yang dapat memperjelas hasil rekaman,” Jelas Aiptu Ismawanto, Penyidik Laka Lantas Polres Purwakarta.
Nadjib yang merupakan seorang off-roader nasional ini tewas setelah ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang di KM 97.200 dari arah bandung menuju Jakarta. Ia yang saat itu pergi bersama keluarga, memutuskan berhenti untuk membantu mengevakuasi korban kecelakaan sebuah micro bus sekitar pukul 22.30, Sabtu malam (29/11). Sang sopir yang ditolongnya sedang terjepit bodi bagian depan.
Naas, saat sedang mencoba menarik bodi mobil yang remuk agar sang sopir bisa keluar, datang sedan berwarna hitam yang melaju kencang di lajur kiri, Nadjib yang tertabrak akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit Bayu Asih di Purwakarta. Pria 50 tahun yang selalu tampil nyentrik dengan rambut gondrongnya ini dimakamkan di Salatiga, kota kelahirannya.