TRIBUNNEWS.COM, DETROIT – Model–model di pameran otomotif seakan menjadi salah satu syarat mengumpulkan atensi pengunjung. Didominasi perempuan, modal kerja bukan sekadar penampilan provokatif, mereka juga wajib diisi pengetahuan otomotif. Ditambah skil “serba bisa” mereka digaji cukup layak.
Di Indonesia profesi seperti ini biasa kita kenal Sales Promotion Girl (SPG). Menurut laporan Wall Street Journal dari Detroit Auto Show 2015, dalam beberapa tahun ke belakang perusahaan otomotif Amerika Serikat kerap menggandakan pekerjaan mereka menjadi sumber informasi utama buat konsumen, dengan begitu disebut product specialist.
Tugas utama product specialist ada dua, yakni berpenampilan menarik sambil mejeng di booth atau mobil pameran dan menjawab semua pertanyaan konsumen tentang mobil. Sehari pameran bayaran SPG bisa mencapai 1.000 USD (Rp 12,5 juta).
Pekerjaan ini butuh pengetahuan otomotif, khususnya tentang merek tempat ia bekerja. Berbagai perusahaan menyadari kemampuan menjaring pengunjung bisa digunakan lebih bijak, yakni menjadi riset pasar.
Buat beberapa peserta pameran, tugas harian product specialist juga termasuk menulis inti percakapan dengan konsumen. Andai pameran berjalan sampai dua pekan, data yang terkumpul sudah cukup menggambarkan pendapat konsumen.
“Permintaan baru untuk model ini berawal dari beberapa faktor. Pabrikan bersedia mendandani karyawan perempuan agar tampil lebih provokatif dari sebelumnya saat krisis dan kebangkrutan industri,” ujar Hedy Popson, pengawas agensi yang membawahi lebih dari 300 SPG di Detroit Auto Show 2015, (14/1/2015).
Model pameran telah berevolusi dari budaya tradisional satu dekade yang lalu. Dengan menjamurnya pameran otomotif, sudah banyak orang yang bergantung pada pekerjaan seperti ini. Di dalam negeri tentu ada Indonesia International Motor Show, tapi beberapa tahun ke belakang pameran regional skala besar juga bermunculan seperti di kota Medan, Semarang, Surabaya, dan Makassar.