TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak 2014 kelanjutan penjualan Splash oleh Suzuki Indomobil Sales (SIS) dipertanyakan.
Dari rumors yang beredar SIS bakal berhenti menjual mobil kota bermesin 1.2L itu pada 2015, tapi nyatanya sampai Januari 2016 masih dijual.
“Splash kami masih jualan. Sampai kapannya, memang sih waktu itu ada informasi akhir tahun ini, kami masih menunggu dari India seperti apa,” ujar Makmur, 4W Direktur Marketing SIS, di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Pasokan unit Splash yang beredar di Indonesia berasal dari pabrik Maruti Suzuki di Manesar, India.
Pada 2015 pernah disebutkan media India produksi Splah sudah dibatasi hanya untuk fleet domestik dan memenuhi kuota ekspor.
Sinyal Suzuki ingin “menyuntik mati” Splash menguat sebab penjualannya di Eropa sudah dihentikan.
Pabrik Magyar Suzuki di Esztergom, Hongaria, yang selama ini memasok Splash buat Eropa telah berhenti memproduksi sejak 2014.
Pada 2015 SIS pernah mengatakan, mengalihkan produksi Splash ke Indonesia merupakan salah satu solusi mempertahankan keturunannya.
Tapi sepertinya visibilitas volume produksi tidak dinilai pas untuk produksi lokal.
Di Indonesia, Splash laku 1.886 unit tahun lalu, atau rata-rata 157 unit per bulan. Angka itu sudah menurun dari 2014 sebesar 3.338 unit atau 278 unit per bulan.
“Ya makanya kita minta kepastian mereka (pihak Maruti Suzuki). Mestinya berhenti, tapi mereka belum ngomong ekspornya bagaimana. Selama ini Splash memang cukup diterima masyarakat,” ujar Makmur.
Di India, mobil kota baru Celerio diplot menggantikan Splash namun kasusnya beda untuk Indonesia. Saat ini kedua produk itu dijual bersamaan oleh SIS.
SIS menjual Celerio Rp 154,5 juta – Rp 166,5 juta, rentang harga itu di bawah Splash yang dibanderol Rp 172 juta – Rp 184 juta.
Rekaman penjualan Celerio dimulai pada Mei 2015, namun harus diakui bila diukur dalam periode yang sama permintaannya tidak lebih tinggi ketimbang Splash.
Makmur menjelaskan peran Celerio bukan pengganti Splash sebab dari spesifikasi dasar berbeda.
Celerio bermesin 1.0L namun sudah dilengkapi CVT (Continuously Variable Transmission). Celerio adalah produk kedua SIS dengan CVT setelah Swift Sport.
"Dari awal kami memang memperkirakan jualannya tidak banyak. Jadi itupun dari awal dibuat berdasarkan permintaan diler, makanya kita impor. Harga mepet dengan Splash, tapi kan teknologinya beda. Karena memang kami mau membuat image bahwa Suzuki punya teknologi CVT, yang lain punya CVT kelas atas mobil cc besar tapi kita punya untuk cc kecil,” papar Makmur.