TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Desain sepeda motor di Indonesia atau belahan dunia lain memiliki beberapa standarisasi yang bersifat global.
Misalnya, posisi handle-gas atau rem depan di setang kanan dan rem belakang di kaki kanan (untuk sepeda motor dengan transmisi manual).
Lalu, apa sebenarnya pertimbangan pabrikan, memposisikan komponen-komponen sepeda motor seperti itu. Mengapa tidak meletakkan di lokasi sebaliknya, di bagian kiri misalnya?
M Abidin, GM Aftersales Service and Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, para pembuat sepeda motor punya alasan jelas, mengapa memposisikan bagian-bagian ini seperti itu.
Ini juga tentunya berhubungan dengan kebiasaan tubuh manusia.
“Bagian kanan cenderung lebih dominan digunakan oleh manusia, untuk menggerakkan sesuatu. Sehingga dalam kasus sepeda motor ini, sisi kanan difungsikan untuk bagian yang paling sering digunakan, seperti menarik dan menurunkan handle gas, serta menekan dan melepas pedal rem,” jelas Abidin, Rabu (9/3/2016).
Namun, bagaimana dengan orang yang lebih aktif di bagian kiri (kidal). Abidin melanjutkan, ketika ada orang-orang tertentu dengan kemampuan kidal, maka biasanya akan punya waktu lebih lama.
Khususnya untuk bisa mahir menunggangi sepeda motor, dibanding dengan yang normal.
“Iya betul, untuk orang yang kidal (aktif tangan atau kaki kiri) akan lebih sulit belajar naik motor dibanding yang bagian kanannya aktif,” ujar Abidin.