TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Yamaha Indonesia menambah line up motor skutik segmen entry level dengan peluncuran Mio Z yang dilakukan di Sirkuit Karting, Sentul, Bogor, Rabu (30/3/2016).
Motor ini di pasar Jakarta, dilepas di harga Rp 15.100.000 per unit on the road dengan dua pilihan warna doff, hitam dan putih.
Dyonisius Betty, Executive Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), menjawab pertanyaan Tribunnews di sela peluncuran motor ini mengatakan, Mio Z akan sudah mulai tersedia di jaringan diler resmi Yamaha mulai pekan pertama dan kedua April 2016.
"Mulai kita distribusikan di minggu pertama dan kedua April, produk sudah tersedia di pasar," kata dia.
Ditanya soal target penjualan matik 125 cc Blue Core ini, Dyionisius menyatakan, di bulan pertama, pihaknya menargetkan penjualan 50.000 unit.
Sementara, untuk penjualan nasional ditargetkan mencapai 800.000 unit. "Nantinya penjualannya akan berjalan beriringan dengan Mio M3," jelasnya seraya menyebutkan kedua skutik sama-sama bermain di segmen entry level.
Dengan tapak ban yang lebih lebar, Mio Z diklaim sebagai motor matik yang lebih stabil dan lincah saat diajak bermanuver diĀ jalan rusak, tidak rata atau bergelombang. Karenanya, ban pada Mio Z tidak bisa dipasang di velg tipe lama di Mio M3. "Kita sudah lakukan tes di internal Yamaha," ujarnya.
Dia menambahkan, Mio Z dikembangkan berdasar masukan dari konsumen yang menginginkan Yamaha memiliki line up motor matik Yamaha dengan tapak roda lebih lebar agar stabil dipakai di jalan tidak rata dan polisi tidur.
"Di motor ini banyak sekali penyempurnaan yang kita lakukan mulai dari teknologi Blue Core, piston, fuel injection dan lain-lain," kaya Dyonisius Betty.
Soal keiritan bahan bakarnya yang mencapai 50 persen, Dyonisius menjelaskan, dengan sekali isi tangki bahan bakar sampai full, Mio Z bisa mengantar pengendaranya melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung tanpa perlu isi ulang.
"Soal kapasitas bagasi kita tidak mengklaim sebagai yang terbesar, tapi bagasinya ini aksesnya lebar, sehingga memudahkan akses keluar masuk barang," imbuhnya.
"Motor ini sangat kuat historical story-nya. Seperti Valentino Rossi yang mencintai motor sejak jauh dia sebelum membalap," tegas Dyonisius Betty.