TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Tak butuh waktu lama mengamini tawaran Ferrari Indonesia menjajal satu variannya.
Dan, yang dipilihkan adalah Ferrari California T. Varian dengan model mesin V8 3855 cc ini terbilang cukup laris di Indonesia. Bisa jadi karena masuk golongan supercar ‘terjangkau’.
Setelah sepakat janjian, kru Ferrari Indonesia membawa unit Cali T ini ke kantor Tribunnews.com di bilangan Palmerah, Jakarta Pusat untuk kemudian diboyong ke BSD City, Tangerang.
Tampang mobil berlogo kuda jingkrak ini sepintas biasa saja.
Penampakannya kurang sangar dibanding saudaranya seperti Ferrari 458.
Bisa jadi pangkalnya bersumber dari desainnya yang kurang kental nuansa sport car.
Oke, langsung masuk ke kabin. Aura dan aroma khas mobil Eropa langsung terasa.
Ferrari tampaknya paham betul makna ‘detail’ dalam mendesain interior.
Beberapa bagian terlihat dilapisi carbon fiber. Sedangkan sisanya diselimuti kulit warna Charcoal dengan aksen jahitan warna Corsa.
Puas menikmati interior, langsung memasukkan anak kunci. Tekan tombol engine start di mesin.
Spontan mesin V8 3855 cc ini langsung menggelegar. Raungan mesin ini begitu ‘merdu’ karena tidak segahar yang tanpa turbo.
Berikutnya pelajari tombol-tombol di seantero dashboard dan setir.
Uniknya, hampir semua tombol kendali ditempatkan di setir. Mulai dari wiper, lampu sein, sampai mode berkendara.
Lalu masukkan transmisi di posisi Drive dengan memijit tombol Auto di konsol tengah. Jangkau paddle shift dengan jari di setir untuk perpindahan gigi.
Agar mau bergerak, tekan sedikit pedal gas. Berbeda dengan mobil matik konvensional di mana sudah bergerak begitu pedal rem dilepas.
Dan, mobil pun meluncur mulus. Tak butuh waktu lama buat bangun chemistry dengan Cali T. Hanya dalam hitungan menit saja.
Setelah itu, Cali T seperti jadi pasangan yang paling ‘mengerti’ si pengendara.
Melesat dalam kecepatan tinggi bukan perkara sulit baginya. Tak perlu kick down, mobil pun lari sesuai kemauan yang memegang setir.
Mau merasakan efek gravitasi? Gampang, injak pedal gas dalam-dalam. Seketika tubuh akan terhempas ke jok
Dalam kecepatan tinggi, hawanya adalah enggan melepas pedal gas. Maunya ngibrit terus.
Di momen inilah tantangannya karena emosi lagi diuji. Kalau ikutan keinginan pastinya ingin ngebut terus sampai lupa nyawa.
Ah sayang, hari sudah beranjak sore. Kru Ferrari sudah kasih kode untuk menyudahi sesi ‘berpacaran’ bareng Cali T.
Satu hal lagi, sayang juga hari itu hujan sehingga tak bisa mencoba sensasi berkendara tanpa atap.
Oh ya, meski varian ini masuk entrty level tapi sudah convertible lho. Cukup pijit tombol dan tahan switch di konsol tengah, maka atap akan terbuka dalam tempo 16 detik.