TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Subaru telah “hilang” dari Indonesia, tapi kini ada kabar internasionalnya.
Induk merek Subaru, Fuji Heavy Industries (FHI), mengumumkan penggantian nama menjadi Subaru Corporation pada Kamis (12/5/2016).
Pemakaian nama baru itu efektif pada 2017.
Sejarahnya dimulai saat Aircraft Research Laboratory berdiri pada 1917.
Sejak saat itu, perusahaan terus berganti nama dan bisnis beralih dari pemanufaktur pesawat menjadi produsen kebutuhan masyarakat.
Pada 1950, perusahaan yang kala itu bernama Fuji Sangyo Co Ltd terpecah jadi lima perusahaan.
Kelimanya mendirikan Fuji Heavy Industries pada 1955.
Bisnis kembali ke industri dirgantara dan kebutuhan masyarakat, selain itu masuk juga ke otomotif.
Mobil Subaru yang pertama, 360, diperkenalkan pada 1958. Sekarang Subaru setidaknya beroperasi di 90 negara.
Penggantian nama itu akan dilakukan tepat 100 tahun sejak perusahaan pertama berdiri.
Dampak dari penggantian nama bakal mengubah gaya bermain sebab produk industri jadi bagian bisnis otomotif Subaru.
Manufaktur dan penjualan produk industri tetap dilakukan, tapi pengembangannya dihentikan. Segala sumber daya dialihkan ke bisnis otomotif.