TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- Rencana investasi 2,2 miliar dollar Amerika Serikat atau senilai sekitar Rp 28,99 triliun oleh Nissan Motor Company Ltd lewat pembelian 34 persen saham Mitsubishi akan mampu menyelamatkan Mitsubishi Motors Corporation dari krisis kepercayaan masyarakat menyusul terkuaknya skandal uji emisi bahan bakar di Jepang.
Namun, hal itu juga diprediksi punya dampak lain, yakni restrukturisasi deretan direksi Mitsubishi.
Setelah pembelian saham benar–benar terjadi, Nissan akan menjadi pemilik saham terbesar Mitsubishi.
Nissan boleh menominasikan tiga orang untuk menjabat direksi Mitsubishi.
CEO Nissan Carlos Ghosn, seperti dikabarkan Reuters, Kamis (12/5/2016), mengatakan, dia percaya Mitsubishi akan dipimpin oleh eksekutif Nissan.
Dari situlah spekulasi penggantian direksi Mitsubishi bakal terjadi di masa depan.
Jumat (13/5/2016) lalu Ghosn mengatakan Nissan bakal mengajukan pejabat direksi, namun tidak akan “menyingkirkan” siapapun di Mitsubishi.
Ghosn juga mengungkap, CEO Mitsubishi Osamu Masuko tetap memimpin sampai pembelian selesai.
“Tantangan terbesarnya adalah membantu Mitsubishi berganti dirinya dan bertumbuh hingga menguntungkan dan mengembalikan reputasi,” kata Ghosn.
Kolaborasi Nissan, yang sudah satu tubuh dengan Renault, bersama Mitsubishi bakal berbagi pengembangan teknologi dan memungkinkan menghasilkan sinergi bernilai tinggi dengan mengordinasikan penjualan, utilitas pabrik, dan bersama masuk ke pasar berkembang.
Penulis: Febri Ardani Saragih