TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Komunitas ini terbilang beda dari yang biasa.
Komunitas otomotif yang baru dideklarasikan pendiriannya pada Jumat (10/6/2016) lalu di sebuah mal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, ini menghimpun para pemilik mobil Mercedes-Benz, eks taksi premium Silver Bird di Indonesia.
Mereka mendeklarasikan komunitas ini dengan nama My Benz. Komunitas ini telah menghimpun puluhan anggota, umumnya sekitar Jabodetabek.
"Komunitas My Benz Community ini sebenarnya kita bentuk berawal dari keluhan teman teman tentang bagaimana merawat mobil Mercedes-Benz," kata Hery Sugiarto, General Manager Used Car PT Blue Bird Tbk yang menjadi di komunitas ini duduk di Dewan Pembina.
"Kita mulai kumpul-kumpul sekitar tiga-empat bulan lalu dimulai dari tiga orang. Lalu kita sepakati resmikan di acara buka puasa bersama ini," imbuhnya.
Soal pemilihan nama komunitas My Benz, Hery beralasan karena nama ini simpel, mudah diingat.
Varian yang paling banyak bergabung di komunitas ini adalah varian sedan E200 Kompressor.
"Problem utama pemilik Mercedes Benz adalah biaya perawatan. Melalui komunitas ini kita ingin sharing tentang semuanya. Ternyata biaya perawatannya setara dengan merawat Innova," jelas Hery.
Hery mencontohkan, untuk ganti oli, ternyata sedan ini hanya membutuhkan biaya Rp 800 ribu-an. "Kalau ganti oli di bengkel resmi bisa habis Rp 3 juta," Hery membandingkan.
Buku manual E200 Kompressor mensyaratkan ganti oli setiap 8000 km.
Cinta Mercy karena Orangtua
Leo Harwidono yang menjadi Sekretaris Jenderal My Benz Community mengaku menjadi pecinta Mercy sejak kecil karena orangtuanya memiliki mobil Mercy.
"Mobil Mercy itu spesifik, unik. Nah ternyata tidak semua teman teman saya tahu tentang perawatan mobil ini. Akhirnya kita coba tambah networking, saling sharing lewat komunitas ini," katanya.