TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- PT Astra Honda Motor (AHM) menggencarkan penggunaan Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda di sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia.
Tujuannya, agar dunia pendidikan kejuruan bisa mengejar perkembangan teknologi industri otomotif roda dua yang saat ini terus berkembang cepat.
Tujuan akhirnya agar siswa yang menjadi lulusannya benar-benar menguasai keahlian teknik otomotif sepeda motor dan memudahkan mereka nanti saat memasuki dunia kerja, baik ketika mereka berinisiatif membuka bengkel motor sendiri maupun melamar pekerjaan ke dunia industri.
Di wilayah Jawa Barat, upaya ini dilakukan AHM bersama main dealernya di wilayah ini, PT Daya Adicipta Motora. Saat ini ada 122 SMK di wilayah Jawa Barat yang sudah menggunakan KTSM Honda.
Dari puluhan SMK yang sudah menggunakan KTSM Honda, AHM dan DAM memilih beberapa SMK untuk dijadikan rujukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) KTSM Honda.
Saat ini ada empat SMK yang sudah dijadikan rujukan TUK KTSM Honda yang peresmiannya dilakukan Kamis (29/9/2016) di SMK Bina Mandiri, Bekasi .
Keempat SMK tersebut adalah SMK Bina Mandiri Bekasi, SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi, SMK Karnas Kuningan, dan SMK Samudra Nusantara Cirebon.
Yudi Heriyadi, Manajer Technical Development Department PT DAM mengatakan, adanya SMK yang ditunjuk sebagai sekolah rujukan ini diharapkan membantu meningkatkan kompetensi siswa dan guru sesuai standarisasi yang dibutuhkan dunia industri.
Siswa lulusannya juga memiliki visi wirausaha yang kuat, tidak lagi mengejar karier sebagai pegawai.
"Peluang membuka bengkel bagi lulusan SMK masih sangat besar karena jumlah bengkel yang ada saat ini masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan jasa servis sepeda motor," kata Yudi.
Sampai akhir tahun ini, DAM menargetkan ada delapan SMK yang akan diangkat sebagai SMK rujukan untuk uji kompetensi.
"Empat SMK lagi akan kita realisasikan di bulan November. Ada kriteria tertentu SMK yang kita jadikan rujukan. Antara lain, kelengkapan peralatan praktik siswa, quality, unit motor yang dimiliki, peralatan simulator dan sebagainya, jelas Yudi.
Dia menambahkan, SMK yang menjalin kerjasama dengan DAM dan AHM dalam kerja sama ini minimum harus grade B.