TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Secara berkala, manajemen Blue Bird Group melalukan peremajaan terhadap seluruh armada taksinya, begitu pula untuk armada charter seperti bus, dan microbus.
Untuk armada taksi, perusahaan berlogo burung biru ini melakukan peremajaan setiap lima tahun sekali sejak pertama kali armada tersebut dioperasikan.
Hery Sugiarto, General Manager Used Car PT Blue Bird Tbk mengatakan, pihaknya mengganti armada taksi lama dengan taksi baru setelah lima tahun dioperasikan, berlaku untuk armada taksi Blue Bird (reguler) dan Silver Bird.
Eks armada taksi yang diremajakan biasanya dijual ke masyarakat untuk dipakai sebagai mobil pribadi setelah dibalik nama pelat nomor polisinya.
"Untuk mobil (eks taksi) yang akan kita jual, kita lakukan pencopotan atribut yang melekat di mobil seperti mahkota, argometer, serta fleety dan beberapa komponen lainnya," kata Hery Sugiarto kepada awak media di kantornya, di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Teknisi pool Blue Bird Warung Buncit, Jakarta Selata, melepas mahkota taksi di atap sedan Mercedes-Benz E200 Kompressor, baru-baru ini. Setelah melalui pengecekan menyeluruh, sedan ini selanjutnya dijual ke masyarakat dan dilepas di harga Rp 180 juta sampai Rp 200 juta per unit.
Untuk memastikan mobil yang dilepas ke masyarakat dalam kondisi prima, pihaknya melakukan pengecekan. Selama dioperasikan sebagai taksi pengecekan rutin juga dilakukan.
"Semua kita cek ulang, mulai dari interior, kulit jok, eksterior mesin, serta haal lainnya ketika mobil akan kita jual," jelasnya.
Teknisi pool Blue Bird Warung Buncit, Jakarta Selata, melepas stiker nomor lambung taksi di sedan Mercedes-Benz E200 Kompressor, baru-baru ini. Setelah melalui pengecekan menyeluruh, sedan ini selanjutnya dijual ke masyarakat dan dilepas di harga Rp 180 juta sampai Rp 200 juta per unit.
Leo Harwidono, Staff Koordinator Teknik PT Blue Bird Tbk mengatakan, pihaknya melakukan persiapan matang ketika melakukan penjualan sedan eks taksi ke konsumen.
"Kita lihat persiapan penjualannya secara teknis di bengkel. Dari APM Mercedes-Benz Indonesia juga memberikan suport penuh kepada Blue Bird Group mulai dari perawatan dan lain-lain, begitu juga jaringan dealernya, mereka memberikan support penuh," katanya.
Menurut Leo, kebijakan meremajakan armada taksi setelah 5 tahun pemakaian, membuat Blue Bird Tbk tidak pernah kehabisan unit mobil yang dilepas ke masyarakat.
Soal alasan mengapa memilih Mercedes-Benz E200 Kompressor untuk armada taksi Silver Bird, Leo menyatakan karena memang mobil ini sangat berkelas dan kualitasnya bagus.
Untuk setiap unit Mercedes-Benz E200 Kompressor eks armada taksi Silver Bird, manajemen Blue Bird Group menjualnya seharga Rp 180 juta sampai Rp 200 juta per unit.
Sedan-sedan Mercedes-Benz E200 Kompressor tersebut dijual ke masyarakat dan unitnya disiapkan di pool Silver Bird di Kramat Jati, Mampang Warung Buncit, dan Tanah Kusir.
Mercedes-Benz E200 Kompressoor eks Taksi Silver Bird. Sedan ini siap jual ke masyarakat dan dilepas di harga Rp 180 juta sampai Rp 200 juta per unit.
Blue Bird memberikan garansi 3.000 km atau tiga bulan pemakaian pertama. Pembelian unit ini bisa dilakukan secara cash dan kredit. Menariknya, Blue Bird juga menyediakan paket upgrade atau modifikasi.