TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi patokan pertumbuhan industri otomotif.
Hal tersebut tampak pada proyeksi penjualan mobil niaga. Maklum, selama ini naik turun penjualan mobil niaga selalu mengikuti laju pertumbuhan ekonomi dan geliat bisnis di sektor riil.
Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan, penjualan kendaraan mobil tahun depan akan sesuai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi bisa tumbuh sekitar 5% di 2017.
Diproyeksikan penjualan mobil nasional keseluruhan akan sekitar 1.100.000 unit. "Mobil niaga proporsinya 20% dari angka itu," kata Jongkie, Minggu (18/12/2016).
PT Volvo Indonesia yang juga sebagai agen pemegang merek (APM) UD Trucks mematok target tinggi.
Setelah merampungkan pabrik perakitan baru Volvo percaya diri menaikan penjualan 5,2% - 5,6% tahun ini menjadi naik sebesar 30% di tahun depan. Sekadar catatan, tahun depan pabrik perakitan tersebut mampu membangun 8 truk per hari.
Vanda Kusumaningrum, Communication Manager Volvo Indonesia mengatakan, tahun ini kenaikan penjualan yang tinggi sekitar 300 persen menjadi pemicunya.
Dari data Gaikindo, penjualan UD Trucks per November sebesar 1.596 unit atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 445 unit. "Tutup tahun ini bisa terjual 2000 unit," kata Vanda.
Attias Asril , Marketing Divison Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia menargetkan tahun depan ada kenaikan penjualan 11,25 persen.
Tahun ini Isuzu menargetkan penjualan sebesar 16.000 unit dan tahun depan bisa mencapai 18.000unit.
"Dengan komposisi penjualan dari sektor kendaraan Commercial Vehicle (CV) sebesar 13.500 dan sisanya dari Light Commercial Vehicle (LCV)," kata Attias, Minggu (18/12).
Dari data Gaikindo per November tercatat, penjualan mobil niaga sebanyak 190.262 unit atau sebesar 19,5% dari total penjualan nasional sebesar 974.772 unit.
Reporter: Eldo Christoffel Rafael