Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran aftermarket otomotif, AutoPro Indonesia 2017, diklaim cukup menuai kesuksesan.
Ajang yang mengabungkan antara industri aftermarket, modifikasi, dan tuning pertama di Indonesia ini mendapatkan respons positif dari para pelaku industri otomotif Indonesia.
Meski dari pandangan langsung di lapangan relatif tak terlalu ramai, selama tiga hari, AutoPro diklaim mampu menyedot 7.716 pengunjung yang teregistrasi dan merupakan potential buyers.
Angka tersebut diklaim melebihi target yang ditetapkan, yakni 6.000 orang pengunjung potensial.
Menariknya, pengunjung yang hadir bukan hanya dari wilayah Jabodetabek tapi juga kota-kota lain di Indonesia.
Bahkan ada beberapa pengunjung internasional yang juga hadir, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Timur, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Saudi Arabia, Iran, Australia, Jerman, Amerika Serikat, dan lainnya.
“Kehadiran para pengunjung dan potential buyers menunjukkan atensi publik yang besar untuk dan tentunya menjadi gambaran ketertarikan masyarakat terhadap industri otomotif aftermarket, modifikasi, dan tuning,” ucap Lia Indriasari, Presiden Direktur Nine Events dalam siaran resminya, Selasa (28/2/2017).
Beberapa industri aftermarket dan produsen mobil yang ikut dalam acara juga mengaku cukup puas, salah satunya seperti Anton Jimmy, Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor (TAM).
“AutoPro lebih baik dari dugaan saya. Pameran aftermarket dan modifikasi ini ternyata banyak mendapat respons positif, bahkan kami mendapat kabar bahwa Sienta modifikasi yang kami pajang diminati pengunjung,” kata Anton.
Asosisasi modifikasi yang tergabung dalam National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) juga turut mengapresiasi pameran AutoPro Indonesia 2017.
Meski baru langkah awal, tapi acara ini langsung menunjukkan gairah industri aftermarket yang luar biasa.
“AutoPro terbukti mendapat respons yang luar biasa. Potensi aftermarket di Indonesia juga diapresiasi dunia international. Ke depan, NMAA berharap produk bangsa Indonesia bisa lebih lagi menunjukkan eksistensinya di dunia internasional,” kata Andre Mulyadi, CEO dan Founder NMAA.
(Stanly Ravel/kompas.com)