TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fungsi wiper sangat penting terutama ketika mengemudi di tengah guyuran hujan.
Nah, karena kerap dianggap sepele, wiper bisa menimbulkan masalah ketika digunakan. Kalau sudah bermasalah, tentu bakalan ribet. Makanya perlu diperiksa kondisinya agar tidak ribet saat dipakai.
Tak jarang permasalahan muncul bukan disebabkan oleh wiper, namun berpangkal pada kaca depan mobil yang dihinggapi debu. Sehingga berdampak pada kinerja wiper.
Supaya jelas pangkal masalahnya, yuks kita identifikasi.
1. Wiper Bunyi Berdecit
Kerap ditemui, saat wiper dihidupkan menimbulkan bunyi berdecit. “Kemungkinan karetnya sudah getas, sehingga kinerjanya sudah enggak bagus.
Bisa juga kaca mobil kotor atau berjamur. Wiper yang bagus posisinya lurus, kalau dilihat melengkung maka harus diganti,” bilang Dhaniar Nursetyo Harmono, Coordinator Technical Area Auto2000 Permata Hijau, Jakbar.
2. Lebih Baik Ganti Karet Atau Bilah?
Jikapun harus diganti, maka penggantian yang ideal karetnya saja atau berserta bilahnya? “Tergantung kondisinya.
Dipasaran memang ada yang menjual karetnya saja. Jadi tergantung kebutuhan. Penggantian karetnya saja, memang lebih efisien dari segi harga,” kata Dhaniar.
Meski demikian kerap membuat pekerjaan lanjutan. Karena harus memotong atau ‘ngepas’ dengan bilahnya. Jika tidak pas, akan terkendala saat dipakai.
3. Apa Pengaruhnya Setelah Mobil Dicuci, Wiper Diangkat?
Seorang pembaca bertanya, pasca mobil dicuci, maka wiper mesti diangkat agar saat pengeringan karet wiper tidak menempel di kaca.
“Kalau habis dicuci terus angkat wiper, tidak berpengaruh apapun. Kecuali ketika mobil parkir di bawah terik matahari, untuk menghindari debu yang menempel, maka wiper boleh diangkat,” terangnya.