TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemalsuan pelumas, dari dulu sampai sekarang masih marak terjadi. Sudah berbagai cara dilakukan produsen oli untuk melindungi konsumennya, agar tidak salah memilih oli palsu.
Nah, baru-baru ini iseng coba beli oli mesin buat Suzuki Ertiga di situs belanja online, dengan spesifikasi SAE 5W-30 sesuai anjuran pabrik.
Ceritanya, nemu lah sebuah merek oli terkenal asal Belanda yang pabriknya ada di Jerman. Kebetulan harganya miring banget dibanding pasaran.
Karena harga yang sangat murah itu lah sempat membuat hati was-was, apakah olinya asli atau palsu!?
Ketika coba bertanya ke admin sang pelapak mengenai keaslian oli tersebut, sang admin meyakinkan kalau lapaknya selalu menjual produk ori.
Akhirnya dengan masih menyisakan keraguan, tetap menebus juga oli tersebut.
Setibanya oli dikirim ke rumah, buru-buru langsung dicek fisik dan semua keterangan di kemasannya. Biasanya kalau produk palsu, tutup maupun stiket di kemasan kerap finishingnya tidak sehalus produk asli.
Untungnya yang pelumas yang ditebus ini terlihat sangat rapi. Ditambah pada bagian tutup kemasan terdapat segel kertas yang tertera barcode.
Aahh.. kalo cuma segel begitu kan sekarang banyak yang bisa bikin "tembakannya". Jadi, belum tentu asli juga.
Karena penasaran, coba scan barcode tersebut pakai aplikasi barcode scanner yang didownload dari Play Store di smartphone Android.
Lantas keluarlah sebuah tautan alamat situs resmi dari merek oli yang dibeli. Diklik lah tautan tersebut, eh, muncul halaman di situs resmi merek oli tersebut, yang berguna untuk memeriksa keaslian oli.
Oh iya, karena pakai aplikasi scan barcode, maka otomatis nomor seri pada kemasan oli yang dibeli akan langsung tertulis pada halaman pengecekan keaslian produk tadi.
Sebaliknya bila situs brand tersebut dibuka manual tanpa pakai aplikasi barcode scanner, maka kita harus memasukkan nomor seri kemasan oli yang dibeli secara manual.
Hemm.. keren juga nih trik yang dilakukan produsen tersebut dalam melindungi produknya. Bisa ditiru produsen lain nih!