TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Freestyle kini menjadi hobi otomotif yang makin diminati. Di banyak kota tumbuh freestyler amatir yang mampu menyuguhkan kebolehan mengendalikan motor.
Sebagian dari mereka hadir sebagai freestyler profesional dan menenangi ajang kejuaraan freestyle tingkat regional Asia seperti Wawan Tembong, asal Boyolali.
Wawan yang selama ini dikenal sebagai freestyler profesional dan kerap mengikuti aneka kejuaraan Asia dan internasional, diam-diam juga sudah 'melahirkan' freestyler baru.
Tidak jauh-jauh, dia adalah adik kandungnya sendiri, Wahyu Nugroho yang baru berusia 12 tahun. Ibarat pepatah 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya', begitu pula Wahyu Nugroho.
Dia meminati hobi freestyle mengikuti jejak kakaknya, bermula dari mengamati, melihat kakaknya beratraksi mengolah dan mengendalikan motor, lalu mencoba, dan perlahan bisa. Tentu saja di bawah bimbingan sang kakak.
Siswa kelas 1 SMP Veteran di Ampel, Boyolali, ini resmi menekuni freestyle sejak usia 9 tahun. Motor yang dia gunakan adalah Yamaha Vixion. Dilihat dari postur tubuhnya yang kecil, motor Yamaha Vixion dan badannya memang terlihat kurang proporsional. Tapi dia membuktikan bisa menaklukkan motor ini.
Wahyu mulai berani memamerkan keterampilan freestyle-nya pertama kali di ajang Yamaha Cup Race tahun 2016 yang saat itu berlangsung di Kota Pati, Jawa Tengah. Sejak saat itu bersama sang kakak, Wahyu mulai rajin tampil di berbagai ajang freestyle.
Di ajang Yamaha Cup Race 2017 seri perdana di Kebumen, Minggu (6/8/2017), Wahyu unjuk gigi bersama sang kakak. Wahyu menunggangi Yamaha R25 dan Wawan Tembong, Yamaha R6.
Aksinya membuat pengunjung berdecak kagum oleh atraksi stoppie, wheely, non hand dan lain-lain yang dia mainkan.
"Setiap sore saya latihan di Boyolali, saya selang seling (bergantian) dengan latihan road race. Setiap kali latihan dua jam," ungkap Wahyu Nugroho, bungsu dari tiga bersaudara ini.
Wahyu Tembong menjadi mentor utama bagi Wahyu Nugroho berlatih freestyle. Sejauh ini, menekuni hobi sekaligus olahraga ini Wahyu mengaku masih bisa mengelola waktunya antara hobi dan belajar di sekolah.
"Saya mengenalkan kepada Wahyu freestyle ini. Awalnya tertarik dari coba coba setelah melihat orang lain kok bisa," ungkap Wawan Tembong.
Wahyu juga tipe fast learner alias pembelajar cepat. "Dia cukup dua bulan yang jika orang lain harus selesaikan 2 tahun untuk melatih trik-trik sulit di freestyle," kata Wawan Tembong.
"Saya latih dia dari aspek fisik, konsentrasi dan fokus. Saya berikan materi basic skill, mengajari dia menguasai motor dan melakukan trik dengan menikmatinya," ungkap Wawan Tembong.
Dia menambahkan, saat ini Wahyu sudah menguasai sampai level 8 dari 10 level trik freestyle yang sebagian merupakan trik-trik berbahaya. "Kalau saat frestyle bisa nungging itu nilainya 9,9" katanya.
Menariknya, untuk hobi otomotifnya ini, ke depan malah mengatakan ingin fokus di motoprix dulu.
"Saya sudah setengah jalan, jadi saya fokus ke balap dulu dari pada konsen di freestyle," kata mengagum pebalap Wahyu Aji Trilaksana ini.