TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ekspor mobil Suzuki Indonesia sebesar 33.638 unit, berhasil raup Rp 5,5 Triliun. Data tersebut merupakan pencapaian ekspor hingga Juli 2017.
Ekspor terbagi atas dua jenis, yakni CBU (Completely Built Up) atau ekspor mobil utuh, dan CKD (Completely Knock Down) alias ekspor mobil terurai.
Rincian untuk ekspor CBU adalah Suzuki Ertiga sebanyak 5.828 unit, kemudian APV sebesar 9.258 unit.
Kemudian, ekspor CKD untuk Suzuki Karimun Wagon R sebesar 13.200 unit. Lalu Carry Pickup sebanyak 2.208 unit dan Ertiga 3.114 unit.
Jumlah ekspor mobil Suzuki di semester I tahun ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 103 persen.
"Tahun 2017, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil menambahkan distributor penjualan ekspor mobil yaitu Timor Leste dan Benin (Afrika).
Kedepannya, kami menargetkan membawa distribusi baru di beberapa negara di kawasan timur tengah, Asia, Ocenia, Amerika Latin serta Afrika.
Dengan aktivitas ekspor roda empat yang kami lakukan saat ini mampu memberikan kontribusi sebanyak 27 persen terhadap sales amount perusahaan," sebut Hady Surjono Halim, Dept Head of Export PT SIM.
Target ekspor mobil Suzuki 2017 adalah 22.095 unit mobil CBU, dan 25.488 unit mobil CKD. Saat ini terdapat 52 negara tujuan ekspor mobil Suzuki.
Selain itu, Suzuki Indonesia juga mengekspor komponen terurai, yakni untuk Karimun Wagon R, Celerio, Ciaz dan Ertiga.