TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini kendaraan eks taksi, dan rental masih menjadi pilihan sebagian masyarakat yang ingin memiliki mobil pribadi. Permintaan kendaraan semacam ini di perusahaan operator taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird sangat tinggi.
"Rata-rata per bulan kita bisa menjual sekitar 500 unit mobil eks taksi Blue Bird Group (BBG) dan eks kendaraan rental fleet kita," ungkap Hery Sugiarto, Used Car Division General Manger PT Blue Bird Tbk dalam perbincangan dengan Tribunnews di sela acara ngobrol sore membedah topik “Tips Memilih Asuransi Online dan Mobil Bekas” yang digelaran Mobil123.com dan Otospirit.com bareng Asuransi MSIG Indonesia dan Blue Bird di Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Dia menjelaskan, sekitar 500-an armada eks taksi dan rental BBG tersebut berasal dari outlet mobil bekas BBG yang tersebar di berbagai pool BBG di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang hingga Medan.
"Kontributor penjualan terbesar masih dari Jabodetabek, disusul Surabaya dan Bandung," ungkapnya.
Dia menjelaskan, di luar unit mobkas yang sudah siap jual, konsumen yang memesan mobkas BBG dengan tipe tertentu dan warna tertentu, perlu menunggu paling cepat dua pekan.
Armada eks taksi dan mobil rental fleet yang dijual mulai dari Toyota Limo, MPV Toyota Avanza hingga Camry dan Vellfire. serta line-up sedan premium Mercedes-Benz C-Class dan E-Class.
Baca: Tips Jitu Memilih Perusahaan Asuransi Kendaraan
“Untuk mobil premium, saat ini hanya menyisakan unit E-Class saja karena yang C-Class sudah habis terjual," jelas Hery Sugiarto.
Pihaknya memastikan, semua unit mobkas yang dijual ke konsumen dalam kondisi sangat siap pakai. "Kami memberikan garansi mesin 3 bulan," ungkapnya.
Baca: Mau Beli Smartphone Baru? Pertimbangkan yang Baru Rilis Ini dari Apple, Samsung dan Xiaomi
Selama periode garansi tersebut, jika ditemukan masalah pada mesin, konsumen bisa membawanya ke outlet atau pool di mana mobil tersebut dibeli.
Baca: Beli Polis Asuransi MSIG untuk Kebutuhan Traveling Bisa Dilakukan Via Online
Sebelum melepas unit mobkas ke konsumen, lanjut Hery, Blue Bird melakukan serangkaian pengecekan dan perbaikan pada semua komponen dan bagian kendaraan. "Sehingga saat dibeli, konsumen bisa langsung menggunakannya," ujar Hery.
"Ada konsumen kami membeli Toyota Limo eks taksi, langsung dipakai touring sejauh 500 km lebih, tak ada kendala," dia mencontohkan.
Unit armada eks taksi yang dijual, Blue Bird terlebih dulu melepas semua atribut taksi seperti nomor lambung, logo, sampai lampu mahkota di bagian atap. Teknisi bengkel Blue Bird kemudian melakukan pengecatan ulang. Warna cat ini menurut Hery bisa disesuaikan dengan permintaan calon konsumen.
Pihaknya melakukan pengecekan kondisi mesin dengan peralatan khusus sesuai standar pabrikan pembuat mobil tersebut, termasuk kelistrikan, bodi dan kaki-kaki serta kerapian interior.
Setelah dinyatakan lolos quality control, mobil tersebut bisa langsung dilepas ke konsumen.
Car Ready
Hery Sugiarto memaparkan, untuk memperluas basis pembeli armada eks taksi Blue Bird Group, saat ini pihaknya mulai memasarkan armada-armada yang siap dilepas ke konsumen melalui situs online Caready.co.id.
Di situs ini dipasjang aneka mobil eks Blue Bird yang siap dimahar konsumen dengan berbagai tahun pembuatan. Dia mencontohkan, untuk armada eks taksi, mobil yang saat ini dijual adalah mobil dengan tahun pembuatan 2012 dan 2013. "Untuk mobil eks taksi, usia pakainya sekitar 5 tahun. Sementara untuk mobil premium seperti Camry, 7 tahun," sebutnya.
Pihaknya menyediakan fasilitas leasing bekerja sama dengan beberapa perusahaan pembiayaan seperti Adira Finance, Mandiri Utama Finance, Mega Finance, Citifin, dan U Finance, dengan uang muka Rp 10 juta sampai Rp15 juta untuk eks taksi Limo dan Rp 25 juta sampai Rp 30 juta untuk mobil premium eks taksi Silver Bird seperti sedan Mercedes-Benz.
Dia menegaskan membeli mobil bekas selalu menarik karena harga mobil bekas cenderung lebih miring jika dibandingkan membeli mobil baru. Penyusutan harga juga tidak setajam jika membeli mobil baru.
Selama 1-2 tahun pemakaian, harga mobil baru diperkirakan dapat menyusut minimal 20 persen, sedangkan harga mobil bekas cenderung stabil.
Untuk premi asuransi, mobil baru juga diklaim lebih mahal sedangkan konsumen yang membeli mobil bekas harga premi asuransinya lebih rendah. Masyarakat juga akan merasakan biaya yang sangat tinggi ketika mengurus STNK dan pajak untuk mobil baru.
Penulis: Choirul Arifin