Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini mendorong masyarakat mulai beralih menggunakan transaksi non tunai di gerbang tol.
Karena targetnya mulai 31 Oktober 2017 semua gerbang tol tidak lagi melayani pembayaran tunai.
Salah satu langkahnya pemerintah dengan menerapkan pembayaran tol berbasis On Board Unit (OBU). Pengemudi kendaraan pribadi dan umum tidak perlu lagi buka kaca untuk membayar uang masuk tol.
Tiga BUMN yaitu Telkom Indonesia, Jasa Marga, dan Perum Damri bersinergi meluncurkan Jasa Marga Access OBU. Dalam uji cobanya bus milik Damri dipasangkan OBU.
Dari pantauan Tribunnews.com, transaksi OBU memang cukup cepat. Pengemudi tidak perlu berlama-lama di dalam gerbang tol.
Antrian di dalam gerbang tol pun menjadi berkurang drastis. Pasalnya sang supir tidak perlu lagi repot mengeluarkan uang tunai.
Hal menarik lainnya saat menggunakan OBU, sang pengemudi tidak perlu repot-repot membuka kaca. Karena pemandangan tersebut masih terjadi saat menggunakan pembayaran kartu elektronik.
Baca: PLN Resmikan Listrik Desa di 33 Lokasi Kalbar
Pada saat bus Damri memasuki gerbang tol, mereka cukup melewati sensor saja. Setelah dilihat menggunakan sistem OBU, gerbang tol langsung dibuka otomatis tanpa perlu memakai penjaga.
Kepala Badan Pengatur Jalan (BPJT) Herry TZ, menegaskan transaksi menggunakan OBU lebih cepat daripada e-toll. Bahkan kata Herry hanya butuh 1 detik untuk melakukan transaksi di gerbang tol.
"Kalau barrier (gerbang) hilang waktunya bisa lebih cepat lagi karena tinggal jalan seperti biasa," ujar Herry di Kantor JM GT Kapuk, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Untuk diketahui OBU merupakan alat sensor yang dipasang pada kendaraan yang terregistrasi dan memiliki saldo secara online yang tersimpan di sistem database.
Sistem secara otomatis akan memotong deposit saldo OBU milik pengguna jalan saat melewati gerbang/gardu tol.