TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Salah satu hal yang menjadi concern orang Indonesia ketika membeli mobil adalah soal harga jual kembali (resale value), apalagi merek asal China. Wuling pun merasa harus menjelaskan soal ini.
Tak bisa dipungkiri, karakter konsumen di segmen LMPV dalam negeri sangat memperhatikan hal ini.
Meski menawarkan banyak fitur dan harga terjangkau, konsumen masih meragukan soal resale value.
Wuling Motors pun menjawab santai dan cenderung percaya diri.
Taufik S. Arief, Aftersales Director Wuling Motors, mengatakan, kalau soal resale value secara alamiah akan terbentuk sendiri.
“Biasanya relatif, kalau kami perhatikan produk-produk yang baru masuk itu, kalau populasinya kecil, harga jual kembalinya punya banyak variasi. Namun, kami sihmelihatnya yang penting penetrasi dahulu, dan liat dahulu market ini,” ujar Taufik, Kamis (12/10/2017).
Ditekankan Taufik, yang terpenting bagi mereka adalah kepercayaan diri. Ke depan, populasi produknya diharapkan bakal bertambah, sehingga kepercayaan konsumen makin menguat.
“Saya yakin seiring dengan populasi yang makin banyak, kemudian kepercayaan konsumen ini bisa dipenuhi dengan baik. Upayanya seperti melalui kualitas produk, pelayanan, dan berbagai kemudahan yang akan kami berikan kepada para konsumen,” ujar Taufik.
“Itu dulu yang jadi prioritas kami, karena akan meningkatkan kepercayaan diri ketika menggunakan Wuling. Saya pikir juga secara alamiah, akhirnya akan menghasikan nada-nada positif soal resale value. Jadi lebih ke arah itu,” kata Taufik.