News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jadi Bisnis Masa Depan, Investasi Mobil Listrik Berlipat Ganda Hingga 90 Miliar Dolar

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Test drive Nissan Note dengan teknologi e-Power oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kawasan ICE, BSD City, Tangerang, Senin (13/11/2017).

Laporan Reporter Kontan.co.id,  Avanty Nurdiana 

TRIBUNNEWS.COM, DETROIT -  Produsen mobil global melipatgandakan belanja modal untuk kendaraan listrik dan baterai. Analisis Reuters menunjukkan, investasi produsen mobil secara global di kendaraan listrik mencapai US$ 90 miliar dan terus bertumbuh.

Investasi pada kendaraan listrik tersebut mencakup US$ 19 miliar di Amerika Serikat, China sebesar US$ 21 miliar dan Jerman senilai US$ 52 miliar.

Saat ini penjualan mobil listrik memang masih mungil, hanya sekitar 1% dari total 90 juta unit kendaraan yang terjual setiap tahun.

Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla Inc menjadi pemain yang paling dominan. Tahun lalu, Tesla menjual lebih dari 100.000 unit mobil listrik.

Para produsen otomotif terkemuka di dunia diperkirakan akan agresif merilis puluhan model mobil listrik dan mobil  listrik hybrid dalam lima tahun ke depan.

Namun banyak yang bertanya siapakah yang akan membeli semua kendaraan tersebut? "Kami semua masuk," kata Bill Ford Jr, Executive Chairman Ford Motor.

Baca: Fitur-fitur Memukau di Skutik Gres Yamaha Lexi yang Hari Ini Launching Internal

Baca: Fahri Hamzah dan Mahfud MD Saling Berbalas Pantun Soal Korupsi e-KTP, Argumen Siapa Lebih Kuat?

Perusahaan ini akan menanamkan modal sebesar US$ 11 miliar untuk pengembangan mobil listrik. Namun, Bill juga masih meraba-raba konsumen produk mobil ramah lingkungan ini.

Kebijakan China

Mike Jackson, Chief Executive AutoNation Inc, jaringan ritel otomotif terbesar AS mengatakan, Tesla menghadapi persaingan nyata. Pada 2030, dia memperkirakan, penjualan kendaraan listrik bisa mencapai 15%-20% dari total penjualan kendaraan baru di AS.

Sejumlah eksekutif otomotif di AS dan Jerman mengatakan, sebagian besar investasi dialokasikan di China karena pemerintah di sana telah memberlakukan kuota kendaraan listrik mulai tahun 2019. Produsen mobil utama sebagian juga mendapat tekanan dari regulator Eropa dan California untuk mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil.

Chief Executive Daimler AG Dieter Zetsche mengatakan, pihaknya akan menghabiskan setidaknya US$ 11,7 miliar untuk pengembangan mobil hibrida listrik. Dana tersebut untuk mengembangkan kendaraan compact sampai truk heavy duty.

Jim Lentz, Chief Executive Toyota Motor Corp di Amerika Utara menargetkan bisa membawa Toyota dengan penjualan kendaraan hibrida sebesar 3% dari total pasar. Mobil hibrida harganya lebih murah dan tidak memerlukan infrastruktur pengisian baterai dan tidak dibebani batasan jarak baterai kendaraan listrik. "Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan 4%-5% pasar pada mobil listrik. Ini akan lebih lama," ujar dia.

Sementara, Volkswagen AG berencana menghabiskan dana sebanyak US$ 40 miliar pada tahun 2030 untuk membangun mobil versi elektrik.

Di Amerika Serikat, General Motors Co akan mengenalkan 20 produk baterai baru untuk mobil listrik dan juga kendaraan berbahan bakar listrik. Produk tersebut kemungkinan akan mulai meluncur pada 2021 mendatang.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini