TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat musim hujan tiba di Indonesia, sudah menjadi hal yang biasa jika beberapa ruas jalan tergenang air banjir.
Contohnya yang lagi heboh sekarang ini adalah banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kalau sedang sial dan enggak hati-hati, kendaraan anda bisa nyungsep ke genangan air.
Setelah menerjang banjir kendaraan wajib dicek ya, sebab ada kemungkinan oli mesinnya tercampur dengan air.
Mengenali oli yang terkontaminasi dengan air sangat mudah kok!
Menurut Sarwono Edhi dari Technical Service Division PT Astra Honda Motor, warna oli akan berubah menjadi cokelat menuju abu-abu seperti kopi cappuccino jika terkontaminasi air.
Kalau sudah begini, tentunya kendaraan lebih baik jangan dipakai dulu.
Meski oli bercampur air, mesin kendaraan masih bisa dinyalakan, walau lajunya dijamin tidak akan lancar.
Baca: Bayi Malang Korban Penelantaran akan Diangkat Sebagai Anak Negara
Namun hal ini terlalu beresiko dan sangat tidak direkomendasikan.
Bisa rontok nanti seluruh komponen dalam mesin!
Anda harus segera melakukan proses "flushing", yaitu menguras seluruh oli yang ada di dalam mesin.
Setelah oli terkuras seluruhnya, bisa masukkan oli baru. Kemudian nyalakan mesin selama 10 menit.
Setelah oli bersirkulasi dalam mesin untuk menarik air yang tersisa, kuras olinya lagi.
Kalau terendam banjirnya parah banget, ulangi proses flushing berkali-kali sampai airnya keluar semua.
Cara mengetahui kondisi mesin sudah bersih dari air gampang kok.
Ketika oli yang terkuras dalam proses flushing sudah bersih tidak ada tanda2 kehadiran air seperti buih atau bercak kecokelatan, berarti mesin sudah sehat dan siap digunakan kembali.
Kok jadi boros nih harus pakai berliter-liter oli? Lebih baik boros buat beli oli daripada harus beli mesin baru, Sob.