Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tahun 2018 diprediksi akan membawa angin segar bagi bisnis otomotif di Surakarta, Jawa Tengah.
Pasalnya tahun ini kondisi ekonomi global cenderung lebih baik dibandingkan tahun 2018.
Hal tersebut seperti yang dikatakan Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta (MOST) Ibnu R Sahoer.
"Pertumbuhan ini diprediksi dikarenakan proyek infrastruktur yakni ruas jalan tol yang terus digenjot pemerintah," terangnya kepadaTribunSolo.com, Selasa (20/2/2018).
Baca: Gibson, Perusahaan Pembuat Gitar Legendaris Berusia 100 Tahun Terancam Bangkrut
Dibandingkan tahun lalu, 2017, lanjutnya pasar otomotif memang lesu, pasar otomotif Soloraya sempat seret di tahun lalu.
"Biasanya Solo itu bisa tumbuh minimal 5-10 persen. Namun 2017 pasar relatif stagnan," terangnya.
Untuk lebih menggenjot pasar otomotif tahun ini, pasar tidak lagi didominasi oleh mobil dari Jepang dan Korea.
Mobil berasal dari India dan China agar menjadi varian pilihan bagi masyarakat.
Sementara Branch Manager Toyota Nasmoco Slamet Riyadi, Solo, Hariyanto mengatakan prediksi pertumbuhan pasar otomotif di tahun ini salah satunya karena adanya tahun politik.
Baca: Nekat Lewat Rel Taman Kota, Pemotor Mengaku Kabur Dari Tawuran
"Ketika tahun politik biasanya perputaran rupiah akan meningkat, dan efeknya antara lain mendongkrak bisnis otomotif," ungkapnya.
Untuk itu upaya yang dilakukan antara lain melakukan penetrasi pasar ke daerah-daerah dan memaksimalkan layanan dengan program-program menarik.
Simak videonya di atas! (*)