TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki populasi dan potensi pasar otomotif yang sangat besar. Wajar saja jika pemain baru otomotif bermunculan, salah satunya PT Sokonindo Automobile atau sering juga disebut DFSK.
Franz Wang, Marketing Director PT Sokonindo Automobile menjelaskan saat ini angka kepemilikan mobil di Indonesia ada di angka 80 unit per 1.000 orang.
"Saya percaya bahwa dengan terus berkembangnya ekonomi dan industri otomotif Indonesia, angka ini akan terus meningkat, dan ini memberikan peluang besar ke industri otomotif," kata Franz, Kamis (22/2).
Ia juga berharap agar penjualan bisa meningkat setelah konsumen merasakan produk. Apalagi pabrik DFSK telah memulai kegiatan operasionalnya tahun lalu.
Sayang target penjualannya belum dibeberkan. Yang jelas, pabrik di Serang tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 unit per tahun.
DFSK punya strategi untuk meningkatkan brand awareness. Pertama, dengan membangun pabrik untuk menjamin kualitas produk.
Kedua, menyediakan produk terbaru untuk konsumen Indonesia. Ketiga, mengembangkan sistem layanan purna jual dengan menjamin layanan prima dan ketersediaan suku cadang.
Keempat, menyediakan layanan finansial yang baik bagi konsumen di Indonesia.
"DFSK menargetkan akan memiliki setidaknya 50 jaringan diler di 2018," kata Franz.
Tak hanya pasar domestik ternyata DFSK berencana untuk mengekspor kendaraannya ke pasar Asia Tenggara.
DFSK secara global telah mengekspor kendaraannya ke 70 negara dan regional di Eropa, Amerika, Asia, Afrika.
"Indonesia akan dijadikan sebagai basis ekspor DFSK untuk pasar Asia Tenggara," kata Franz.
Baca: BMW Indonesia Patuhi Aturan Main Gaikindo
Saat ini, merek DFSK akan lebih berfokus pada segmen pasar SUV. Seri SUV pertama adalah GLORY 580, di mana versi setir kanan akan pertama kali dipasarkan di Indonesia.