TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah bus berukuran besar bergaya ala bus bandara dengan ciri khas lantai rendah (low floor) dipajang di sudut selatan Hall A Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, di hari H-1 penyelenggaraan pameran otomotif khusus kendaraan niaga, Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, hari ini, Rabu, 28 Februari 2018.
Bus berwarna biru tersebut merupakan satu dari dua unit bus listrik produksi merek Mobil Anak Bangsa (MAB) yang dikomandani Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.
Bus ini merupakan bus yang 100 persen digerakkan oleh tenaga listrik hasil rekayasa dan rancang bangun insinyur Tanah Air.
Bus yang berwarna biru merupakan bus listrik yang bodi karoserinya digarap oleh Karoseri New Armada, Magelang. Bus ini memiliki kapasitas tempat duduk 30 orang plus puluhan penumpang berdiri. Kursinya dirancang sangat empuk.
Bus ini menurut keterangan dari salah satu staf MAB di lokasi pameran mampu dipacu hingga jarak 300 km dalam kondisi baterai terisi penuh. Untuk mengisi ulangnya, hanya perlu sekitar 2,5 jam dengan metode fast charging.
Baca: New Isuzu Giga Siap Meluncur di GIICOMVEC yang Akan Dibuka Besok
Baca: Inikah Sosok Truk New Fuso yang Akan Diperkenalkan di Arena GIICOMVEC 2018?
"Bus listrik ini dirancang sejak dua tahun lalu, proyeknya sempat terhenti lalu diteruskan," ungkap staf tersebut. Bus ini didesain cukup futuristik ala bus-bus modern di Eropa. Kaki-kakinya menggunakan suspensi udara yang ketinggian lantai bus bisa dinaik-turunkan saat bus menaikkan atau menurunkan penumpang dan saat parkir.
Agar pengemudi nyaman, kursi pengemudi bus dilengkapi pula dengan air suspension, membuat aktivitas mengemudikan bus ini tidak melelahkan.
Bus juga dilengkapi dengan sejumlah kamera CCTV di dalam kabin dan di luar kabin untuk membantu pengemudi mengatasi blind spot, alat pemadam api ringan (APAR). Beberapa kursi di kabin bagian tengah dirancang menghadap samping.
Dilihat dari rancangan karoserinya, bus ini cocok dioperasikan untuk armada bus kota yang ramah difabel dan bus apron di bandara.
"Sudah ada beberapa pihak yang tertarik memesan, termasuk dari Transjakarta," ungkap staf tersebut.
Penulis: Choirul Arifin