Secara umum, invasi produsen otomotif China mulai dirintis beberapa tahun terakhir.
Menurut data Bloomberg, perusahaan otomotif China menghabiskan minimal US$ 31 miliar untuk ekspansi luar negeri lima tahun terakhir.
Transaksi ini untuk pembelian saham di produsen mobil maupun produsen komponen otomotif (lihat infografik).
Li Shufu adalah yang paling agresif. Miliarder ini telah menghabiskan dana hampir US$ 13 miliar untuk membeli saham Daimler dan Volvo.
Sementara Tencent Holdings Ltd, raksasa internet China membayar sekitar US$ 1,8 miliar untuk 5% saham Tesla.
Invasi ini bisa membuat keder pabrikan dunia. "Pesaing yang muncul dari China harus ditanggapi serius," kata Matthias Mueller, mantan CEO Volkswagen, produsen mobil terbesar di Eropa.
Invasi otomotif China mirip fenomena mobil Korea beberapa dekade lalu. Waktu itu, kehadiran Hyundai Motor dipandang sebelah mata.
Kini, Hyundai menjadi salah satu dari lima produsen terbesar di dunia. Tahun 2018, Hyundai menjual sekitar 1,25 juta unit mobil di pasar AS.