Pakai BBM Oktan Tinggi Disebut Bisa Menghemat Konsumsi Bahan Bakar

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas BBM Pertamina menaruh BBM dalam kemasan bermuatan Pertamax dan Pertamina Dex di Rest Area Tol Cipali, KM 102, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018). Pertamina menyiagakan 200 motoris BBM yang akan disebar untuk melayani pemudik di jalur tol dan non tol  selama mudik lebaran 2018.
Petugas BBM Pertamina menaruh BBM dalam kemasan bermuatan Pertamax dan Pertamina Dex di Rest Area Tol Cipali, KM 102, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018). Pertamina menyiagakan 200 motoris BBM yang akan disebar untuk melayani pemudik di jalur tol dan non tol selama mudik lebaran 2018.

TRIBUNNEWS.COM - Anggapan banyak orang bahwa Premium lebih irit dibandingkan BBM Research Octane Number (RON) tinggi seperti seri Pertamax, disebut tidaklah benar.

Menurut Humas Club Ayla Indonesia (CAI) Adjie Sambogo, justru BBM beroktan tinggi yang jauh lebih ekonomis dibandingkan Premium.

Berbicara di Jakarta, Kamis (21/6), Adjie mengatakan, dalam setiap kesempatan, anggota CAI selalu bertukar pengalaman.

Satu di antaranya mengenai kinerja mesin jika mempergunakan BBM tertentu termasuk nilai ekonomisnya.

“Kami sering melakukan kopdar (kopi darat, Red). Dari sana kami bisa saling mengetahui apa saja persoalan yang dihadapi para member, termasuk persoalan BBM,” jelas Adjie.

Dari sanalah Adjie menegaskan, meski secara harga satuan terkesan bahwa BBM RON minimal 92 relatif lebih tinggi dibandingkan Premium, namun secara riil justru lebih ekonomis.

Selain dari sharing anggota, Adjie juga membuktikan sendiri tentang perbandingan tingkat keekonomisan di antara jenis BBM tersebut.

Ketika arus balik, misalnya, Adjie yang mempergunakan BBM RON 92, sempat berhenti pada Km 86 Tol Cipali. Ketika itu dia mengecek bahwa rata-rata konsumsi BBM dari Madiun, tergolong irit.

“Saya lihat, ternyata AVG kendaraan saya 1:13,7. Itu kan termasuk irit, padahal saya pakai jenis matic. Saya yakin, untuk transmisi manual, konsumsi BBM akan lebih hemat lagi,” jelas dia.

Selain konsumsi BBM yang lebih irit, Adjie tidak menepis bahwa penggunaan Premium juga akan berimbas pada keawetan mesin, seperti munculnya kerak pada ruang bakar.

Jika sudah mengalami kondisi demikian, tentu saja kocek yang harus dirogoh pengguna Premium akan lebih besar lagi.

“Makanya, kami juga sarankan bagi seluruh pengguna Ayla, termasuk di luar keanggotaan CAI, untuk mempergunakan BBM dengan oktan tinggi. Selain lebih irit, juga karena Daihatsu memang merekomendasikan BBM dengan oktan minimal 92,” kata Adjie.

Penggunaan BBM RON rendah seperti Premium, menurut Adjie memang berdampak kurang baik bagi mesin kendaraan, semisal Ayla.

Selain menjadikan tidak bertenaga, juga akselerasi yang tidak responsif. Bahkan untuk jalanan menanjak, kendaraan yang menggunakan Premium akan sulit melewatinya.

Hal itu berbeda dengan BBM RON tinggi yang akan membuat kendaraan terasa lebih ringan dan tangguh.

Adjie sendiri ketika arus mudik membuktikan, bahwa mobilnya bisa melalui tanjakan Kali Kenteng dengan sangat ringan. Padahal sebelumnya sempat viral adanya Ayla yang tidak kuat naik di tanjakan tersebut dan bahkan harus didorong polisi.

“Saya yakin, penggunaan BBM oktan tinggi, yang membuat Ayla saya lebih bertenaga,” jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini