Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mercedes-Benz berencana untuk memperkuat basis perakitan mobil di pabrik Wanaherang, Gunung Putri, Bogor.
Hal tersebut dikarenakan mobil Mercedes-Benz untuk pasar Indonesia yang dirakit di Pabrik Wanaherang hanya mencapai 80%, sedangkan 20% sisanya merupakan produk Completely Built Up (CBU).
"Kalau bicara porsi produk yang kita jual di Indonesia, 80% kendaraan diproduksi di Wanaherang. Sedangkan 20% masih CBU, tapi seiring berjalannya waktu saya yakin lokalisasi akan terus meningkat," ujar Deputy Director Sales Operation & Product Mangement Mercedes-Benz, Kariyanto saat diwawancara media, Jum'at (3/8/2018).
Kariyanto menjelaskan saat ini pihaknya akan melakukan alih teknologi yang diajarkan oleh teknisi dari Jerman kepada tim perakit Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang.
Dengan adanya alih teknologi tersebut, menurutnya Mercedes-Benz semakin mampu merakit sendiri produk-produk CBU untuk dirakit di dalam negeri.
Baca: Percepat Hadirnya Mobil Listrik, Wuling Dukung Pengembangan Infrastruktur Pengisian Daya
Kariyanto memaparkan hingga saat ini terdapat 6 produk yang dirakit di Wanaherang yakni C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE, dan GLS.
Sementara ketika ditanyakan model apa yang akan dilokaliasasikan berikutnya, Kariyanto tidak bisa memastikan karena perlu kajian yang mempertimbangkan potensi market.
"Istilahnya sekali kita melakukan suatu adjustment terhadap pabrik itu kita nggak bisa langsung produksi. Sehingga kita harus tetap jaga konsistensi output produk secara cermat," ujarnya.
Sementara itu, Kariyanto mengatakan produk CBU Mercedes-Benz yang berpotensi besar di pasar Indonesia adalah Mercedes-Benz GLA dan CLA.
"Iya itu potensial, tapi kami belum tahu. Ujungnya kan lihat acceptance market dan perkembangan segmennya akan seperti apa," tutupnya.