Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebalap muda Indonesia binaan Yamaha, Galang Hendra Pratama mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah balap internasional. Pebalap asal Bantul, Yogyakarta, ini menjuarai balapan World Supersport (WSSP) 300 di Sirkuit Brno, Republik Ceko, bulan Juni 2018 lalu.
Saat ini Galang berada di peringkat enam klasemen juara di WSSP 300 yang tinggal menyisakan dua seri lagi.
WSSP300 musim ini menyisakan dua seri lagi.
Peluang Galang yang menunggangi Yamaha R3 di balapan ini untuk tampil jadi juara musim sangat besar mengingat tipisnya selisih poin yang dia dapat jika dibandingkan dengan pebalap di atasnya.
Baca: Ujicoba Dulu 3 Bulan, Setelahnya MRT Siap Beroperasi Penuh Awal Tahun Depan
Saat bertamu ke redaksi Tribunnews bersama tim marcomm PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM), pebalap berusia 19 tahun ini membagikan resepnya bisa tampil prima di WSSP300.
Setiap jeda seri ke seri berikutnya, Galang mengaku menjalani latihan fisik rutin demi menjaga stamina tetap bugar.
Diantaranya, dengan bersepeda sejauh 120 kilometer.
"Saya latihan endurance atau daya tahan untuk cardio dan latihan otot kaki," tutur Galang yang pernah dua kali menjalani latihan di camp Valentino Rossi di Italia ini.
Bersepeda sepanjang 120 kilometer itu dia jalani dari Senin-Jumat setiap pekannya.
"Itu rutenya biasanya dari rumah di Bantul ke Kebumen, dan kembali lagi ke rumah. Ya, tidak terasa sudah gosong saja nih kulit," ujarnya sembari tersenyum.
Dengan bersepeda rutin, Galang merasa daya tahan tubuhnya ketika balapan menjadi lebih terjaga hingga di akhir lintasan.
Galang juga rutin melatih fokus dan konsentrasinya dengan latihan meningkatkan refleks. Salah satunya adalah dengan menekan tombol start (mulai) dan stop (berhenti).
"Jadi latihannya pencet start, stop. Latihannya secepat mungkin untuk melatif refleks," jelasnya.
Soal menu makanan, dia mengaku tidak banyak mengonsumsi makanan mengandung garam tinggi, terutama menjelang balapan.
"Kalau kebanyakan makan yang asin bisa keram di kaki dan tangan," ujarnya.
Dia juga rutin membuat persiapan mental. Untuk satu hal ini dia sangat berterimakasih pernah mendapatkan pembinaan langsung dari Valentino Rossi yang selama dua kali mengikuti camp selalu mengasah mental juaranya.
Dunia balapan bukan hal yang baru bagi dirinya. Sejak usia tujuh tahun orangtuanya sudah memperkenalkan dunia balapan motor kepadanya. Ayah dan ibunya di masa muda merupakan pebalap motor.