TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Truk ringan Tata LPT913 kini menjadi tulang punggung penjualan Tata Motors di bisnis kendaraan niaga di Indonesia pada kategori truk.
Data terbaru yang dipublikasikan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Agen Pemegang Merek (APM) Tata Motors di Indonesia menyebutkan, Tata LPT913 terjual sebanyak 114 unit selama periode tahun fiskal 2018-2019 dari April 2018 sampai September 2018.
Angka penjualan ini menurut pihak TMDI, tumbuh 109 persen dibanding periode yang sama di tahun fiskal April 2017-September 2018.
“Penjualan ritel truk kami di semester satu tahun fiskal 18-19 menunjukkan gairah terhadap produk truk Tata semakin nyata. Berkat kepercayaan konsumen fleet, kami dapat mencatat pertumbuhan penjualan khusus truk sebesar 109 persen dengan perolehan volume penjualan khusus truk 180 unit," ungkap Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI, Kamis (1/11/2018).
Biswadev menyatakan, capaian ini akan semakin memantapkan TMDI di bisnis kendaraan niaga dan akan membuat mereka makin fokus di bisnis penjualan truk.
Baca: Yamaha Luncurkan FreeGo, Kasta Tertinggi Motor Matik Harian di IMOS 2018
Di periode tahun fiskal April 2017-September 2018, TMDI membukukan penjualan Tata Xenon XT DC sebanyak 26 unit, dan truk Tata Prima 2528, 16 unit.
Biswadev mengatakan, truk ringan Tata LPT 913 sangat cocok untuk pebisnis perkebunan, konstruksi dan pertambangan karena operasional di medan yang berat membutuhkan spesifikasi yang heavy duty agar usia pakai kendaraan lebih panjang serta menjamin produktivitas tetap tinggi.
Baca: AHM Umumkan Harga Honda Forza, Dibanderol Rp 76,5 Juta On The Road Jakarta
Selain itu truk LPT913 juga memiliki standar keamanan lebih tinggi dari rata-rata kompetitor, terutama di teknologi pengereman yang menurutnya memenuhi kualifikasi kendaraan untuk sektor tambang.