Nilai tukar rupiah terus terdepresiasi terhadap dollar AS. Pada periode Januari hingga 31 Oktober 2018, rupiah berada di level Rp 13.500 menjadi Rp 15.200.
Kondisi pelemahan rupiah ini tentu berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung seperti pada biaya produksi, karena sebagian material produksi masih menggunakan kurs dollar AS sebagai acuan di berbagai lini industri, termasuk di sektor otomotif.
Walaupun rupiah terus melemah, Daihatsu tidak serta merta menaikan harga jualnya karena tidak ingin membuat permintaan turun secara drastis.
Melihat kondisi rupiah yang sulit untuk kembali ke posisi awal, Daihatsu akan menyesuaikan harga jual kendaraannya, sehingga kenaikan harga mobil Daihatsu akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
“Inilah saat yang tepat bagi masyarakat Indonesia untuk membeli mobil Daihatsu dengan harga yang lebih menguntungkan. Karena harga mobil Daihatsu akan segera naik,” ujar Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM). (*)