Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan konsumen terhadap kendaraan small MPV MItsubishi Xpander terbukti tetap tinggi. Hal ini dibuktikan dengan animo masyarakat yang melakukan pemesanan kendaraan 7-seater ini.
Mengantisiapasi hal tersebut, PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) berusaha menggenjot produksi Xpander, demi memangkas masa inden (waktu tunggu) konsumen yang telah melakukan pemesanan Xpander.
Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura mengatakan, saat ini masa inden Xpander adalah 2 bulan berdasarkan data surat pemesanan kendaraan (SPK) yang masuk sampai akhir bulan Desember 2018. Masa inden tersebut saat ini diupayakan lebih pendek lagi agar konsumen bisa menerima Xpander pesanannya lebih cepat.
"Kami mencoba memangkas waktu inden sebaik mungkin agar tidak ada konsumen yang menunggu lama. Kami berusaha sebaik mungkin mengatasi masalah ini," ungkap Naoya Nakamura dalam perbincangan dengan Tribunnews dan sejumlah media baru-baru ini di Jakarta.
Bicara kapasitas produksi, demi memenuhi permintaan yang meningkat, Naoya menyatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Bekasi.
Baca: Bikin Pasar di Jakarta Selatan, HD Car Care Operasikan Gerai Ke-23 Lebak Bulus
"Tentu saja kami perlu meningkatkan kapasitas produksi. Seperti saat Osamu Masuko (Chairman/CEO Mitsubishi Motors Corp.) datang ke Jakarta, kapasitas produksinya masih sama seperti diumumkan," ungkapnya.
Kapasitas produksi Xpander saat ini mencapai 115.000 unit per tahun. "Pada 2020 nanti akan kami naikkan menjadi 160.000 unit per tahun. Diharapkan itu akan cukup memenuhi varian lain (dari Xpander) dan (pesanan dari) segmen fleet," jelas Naoya Nakamura.
Naoya menambahkan, kapasitas produksi Mitsubishi untuk Xpander saat ini memang terbagi untuk ekspor dan untuk konsumen di pasar Indonesia. Namun pihaknya memastikan tetap akan memprioritaskan kebutuhan konsumen Xpander di Indonesia.
Karena Indonesia adalah hometown dari Xpander, prioritas paling diutamakan adalah pasar Indonesia. Meski ada kondisi yang lain di negara lain, tetap yang paling kami prioritaskan adalah pasar Indonesia agar tidak ada lagi konsumen yang menunggu lama," tegasnya.