TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agen pemegang merk (APM) mobil Renault yang baru di Indonesia, PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) akan membuka 19 dealer di berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera dan kota-kota lainnya sampai akhir tahun ini.
Tiga dealer pertama sudah dibuka hari ini, Minggu (24/2/2019), masing-masing berlokasi di Pluit, Pecenongan dan di BSD (Tangerang Selatan) yang dikelola oleh satu manajemen yakni, PT Maxindo Mobil Indonesia.
Davy J Tuilan, Chief Operating Officer (COO) PT Maxindo Renault Indonesia yang juga President Director PT Maxindo Mobil Indonesia (MMI) mengatakan, pihaknya menerapkan strategi khusus yang berbeda dengan APM merk mobil lain di Indonesia untuk memasarkan mobil-mobil Renault.
Apa itu? Yakni dengan memberikan lisensi atau hak pendirian dealer secara eksklusif kepada mitranya di setiap area atau wilayah tertentu, Tujuannya tak lain adalah demi mencegah praktik perang harga antar sesama dealer resmi Renault.
Pemberian hak eksklusif kepada satu mitra saja itu terutama akan diberlakukan untuk pendirian jaringan dealer resmi Renault di luar Jakarta, misalnya di Pulau Sumatera.
Baca: Gandeng Partner Baru, Renault Langsung Ngegas Buka 3 Diler di Jakarta dan Tangsel
"Dari 19 outlet itu, untuk yang di luar jakarta kita akan bekerjasama dengan investor. Untuk di Jakarta kita eksklusif dengan MMI. Di kota lain kita juga akan berikan eksklusif ke partner lain, misalnya seperti yang akan kita lakukan di Kota Medan," sebutnya.
"Policy ini kita berikan agar tidak terjadi perang harga antar-dealer. Kita akan tuntut setiap dealer menerapkan standar Renault. Di wilayah Sumatera seperti di Pekanbaru dan Medan, masih akan di-back up oleh MMI," jelas Davy.
Davy yang juga mantan eksekutif di PT Nissan Motor Indonesia dan di PT Suzuki Indomobil Sales ini, mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menerima sejumlah proposal dari beberapa investor di luar grup MMI yang menyatakan tertarik menjadi mitra dealer resmi Renault di luar Jakarta.
"Ada beberpa calon investor yang sudah kontak kami seperti di kota kecil seperti Tegal. Meski kota kecil, mereka melihat prospeknya cukup bagus," kata Davy.
Penulis: Choirul Arifin