TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Populasi Toyota C-HR masih tergolong jarang terlihat di jalan saat ini.
Diakui Anton Jimmy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM), C-HR terjual sekitar 20 unit sampai 30 unit per-bulannya.
Meski begitu, TAM mengaku angka penjualan tersebut tidak menjadi masalah karena sejak awal C-HR tidak ditujukan sebagai volume maker Toyota.
"Sebenarnya kami tidak memberikan target volume yang besar terhadap C-HR, lebih ke arah image dan stylish model," ucap Anton.
"Kami merasa C-HR sebagai produk yang harus punya penjualan tinggi," sambungnya.
Baca: Penjualan Avanza Disalip Xpander Lagi, Ini Respons Toyota
Sebagai informasi, C-HR diimpor dari Thailand lewat skema CBU. Anton menjelaskan, di tiap bulannya TAM melakuakan impor dengan jumlah yang sama sesuai penjualannya di Indoenesia.
"Untuk NIK 2019, di bulan Februari dan Maret sudah mulai masuk lagi. Kami impor sekitar 20 sampai 30 unit tiap bulannya, sesuai permintaan konsumen," jelasnya.