TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen lebaran tak hanya menguntungkan penjual mobil baru (diler APM) namun juga para penjual mobil bekas.
Selain harga lebih murah, pembeli lebih memilih mobil bekas juga karena tanpa harus menunggu surat-surat kelengkapan kendaraan.
Tapi wajib hati-hati apabila membeli mobil bekas di saat-saat seperti ini.
Biasanya para oknum penjual yang nakal akan melancarkan aksi penipuan karena melihat adanya kelengahan pada calon konsumen.
Modusnya yakni memanipulasi kondisi mobil seken yang tak berkualitas agar terlihat menarik.
Padahal bisa saja mobil tersebut bekas kecelakaan, korban banjir, ataupun mesin yang sudah tidak fit lagi.
Mobil-mobil itu dibuat tampil semulus mungkin agar tak terlihat sisi minus pada kondisinya.
Maka dari itu konsumen perlu pintar dan jeli dalam memilih, jangan hanya terjebak oleh tampilannya saja.
Untuk itu, dua punggawa dari bisnis mobil di bawah ini akan beberkan tips dalam membeli mobil bekas saat mendekati momen lebaran seperti sekarang ini.
Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer mengatakan, memang kondisi Lebaran yang dimana banyak orang sedang mencari mobkas kerap dimanfaatkan untuk penipuan.
"Biasanya itu semakin dekat Lebaran semakin banyak pemainnya (pelaku), kurang lebih satu minggu. Momen itu kan biasanya banyak konsumen yang panic buying, mereka cari kendaraan untuk libur lebaran dengan terburu-buru tanpa banyak cek secara detail," kata Fischer, Rabu (15/5/2019).
Tipe konsumen yang terburu-buru jadi mangsa bagi oknum penjual nakal dengan hanya bermodalkan merapikan tampilan mobil.
Agar calon pembeli tak curiga, penjual nakal ini memasang harga yang tak jauh berbeda dengan mobil sejenis dengan kondisi normal.
"Para oknum ini biasanya sudah tahu, jadi mereka juga tidak pasang harga yang jauh di bawah standar supaya calon pembelinya tidak curiga.
Baca: Daftar Pilihan Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta untuk Mudik Lebaran