TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Istana kepresidenan saat ini sedang mempertimbangkan dua jenis merek mobil kepresidenan untuk Presiden Joko Widodo di masa kepemimpinannya yang kedua. Dua merek tersebut adalah BMW dan Mercedes-Benz.
Saat ini kedua merek tersebut tengah berkompetisi untuk memenangi tender. Chief Executive BMW Astra Fredy Handjaja mengaku siap untuk memenuhi spesifikasi yang diminta oleh istana. “Kita tunggu keputusan saja, insyaallah optimis,” jelas Fredy, Selasa (16/7/2019).
Rencananya, jelas Fredy, apabila istana memilih BMW maka mobil yang akan digunakan Presiden RI Jokowi adalah BMW seri 750.
Spesifikasi mobil kepresidenan yang diminta istana untuk mobil berpelat RI-1 tersebut adalah tingkat keamanan anti peluru hingga kaliber tertentu.
Selama ini Presiden RI, Joko Widodo memakai mobil Mercedes-Benz S600 Guard. Mobil itu sudah digunakan sejak era Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono.
Di kesempatan yang sama Kepala Bengkel BMW Sunter Ahmad Sudrajat ikut menceritakan pengalamannya saat BMW dipilih menjadi kendaraan berpelat RI-1 di era Megawati Soekarnoputri.
Saat itu bengkel yang digunakan untuk perbaikan adalah di Sunter yang memang berspesifikasi tinggi. Saat itu Megawati menggunakan BMW seri E38.
Baca: Tipe Baru Isuzu New mu-X Siap Kejutkan Pecinta SUV di GIIAS 2019
“Memang di Sunter sudah diakui BMW Jerman untuk menangani unit anti peluru sejak 2003,” imbuh dia.
Baca: ECU Airbag di Toyota Rush yang Harus Diganti Letaknya di Bagian Tengah Dasbor, Sejajar Persneling
Menurut pengalamannya, sebelum mobil kepresidenan tersebut tiba di bengkel, seluruh data mekanis perlu dikirim ke istana. Tak hanya itu, dalam pengerjaannya, mereka juga dikawal ketat oleh Polisi Militer (PM).
“Saya inget protokolernya saat masuk, kita punya ruangan khusus ga boleh ada org lain masuk kecuali yang mengerjakan dan saya sebagai inspektornya. Dulu tiap masuk harus tulis catatan,” imbuh dia.
Reporter: Benedicta Prima
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Bersaing dengan Mercy, BMW pede bisa penuhi syarat jadi mobil RI-1