Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya berharap, regulasi United Economic Commission for Europe (UNECE) dapat menguntungkan industri otomotif Indonesia.
Bambang menyebut, UNECE adalah organisasi internasional yang mampu melakukan penyusunan dan penetapan ihwal standar global yang dibutuhkan para produsen mobil listrik.
Mulai dari onderdil, proses administrasi, dan segala macam komponen kendaraan.
"Rata-rata, produsen otomotif di dunia semuanya mengacu pada standardisasi yang berlaku di internasional," kata Bambang, pada seminar bertema 'Challenge of Future Vehicle Technology and Regulation' di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, ICE BSD, Tangerang, Selasa (23/7/2019).
Sebabnya UNECE, lanjut Bambang, juga berkolaborasi dengan International Organization for Standardization (ISO).
Bambang menegaskan, kolaborasi UNECE dengan ISO bertujuan agar komponen otomotif bisa dibuat dalam satu pabrik dan dapat digunakan untuk perakitan pada pabrik dan brand lainnya dalam satu grup.
Baca: Versi Modifikasi Honda ADV150 Tampil dengan Konsep Urban Street
"Kalau perusahaannya mendirikan pabrik di Indonesia, ya pada dasarnya mereka meminta kepada suplaier komponen untuk memenuhi standarnya," jelasnya.
Yang jelas, kata Bambang, pihak BSN selalu mendukung perumusan dan penetapan aturan untuk kendaraan listrik di masa mendatang. BSN juga turut serta dalam menyiapkan fasilitas teknik dan hal lainnya yang diperlukan untuk pemenuhan regulasi UNECE.
Baca: Bedah Suzuki Jimny Terbaru: Approach Angle 37 Derajat, Medan Terjal Tak Sampai Nyenggol Bumper
Saat ini, negara-negara Asian-Pacific Economic Cooperation, sambungnya, telah melakukan adopsi regulasi otomotif sesuai regulasi UNECE. "Total ada 51 regulasi yang telah diadopsi," ucapnya.
Sayang, Bambang tak menyebutkan satu di antara 51 poin regulasi tersebut. Kata Bambang, Indonesia juga memiliki dua sumber referensi standar otomotif dari Japan Industrial Standards (JIS) dan American National Standards Institute (ANSI).
Baca: Crossover Renault Duster Resmi Meluncur di GIIAS 2019, Berikut Harga dan Spesifikasinya
"Jadi, bukan dari UNECEC saja. Dan kita juga ingin memfokuskan kepada masalah keselamatan. Tentunya kajian standardisasi otomotif tersebut harus saintifik," ujarnya.