TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mercy Boxer merupakan Mercedes-Benz E Class W124 generasi kelima, petama kali beredar di Indonesia tahun 1985 - 1996.
Yap jika melihat dari awal kelahirannya, saat ini Mercy Boxer ada yang sudah menyentuh umur 30 tahun.
Walaupun sudah tua, sedan Eropa ini terkenal dengan durabilitas atau daya tahan yang baik dan juga memiliki harga spare part yang ramah di kantong.
Nah memiliki durabilitas yang baik bukan berarti tidak ada masalah sama sekali.
Jika Anda tertarik membeli Mercy Boxer ini, sebaiknya kenali beberapa penyakit yang sering dialami sedan asal Jerman ini.
Masalah yang sering dialami yaitu di fuel distibutor, karena Mercedes-Benz W124 yang pre-facelift atau sebelum facelift masih menggunakan injeksi mekanikal dengan fuel distributor.
"Jika rusak maka akan mengganggu aliran bahan bakar ke sistem pembakaran, sehingga tenaga mesin drop cukup signifikan dan konsumsi bahan bakar boros," ucap Heri, Manajer Operasional bengkel DTM Station, Jakarta Selatan.
Baca: Mercedes-Benz CLK Bergaya Elegan Ini Jadi Jawara Intersport Auto Show Seri 3 Purwokerto
Kemudian di masalah fuel pump, nah kalau masalah fuel pump dialami Mercy Boxer yang sudah facelift, fuel pump menggunakan injeksi dengan ECU.
Fuel pump yang sudah rusak menjadikan bensin lebh boros dan tenaga menjadi lemot.
Selanjutnya ada di kaki-kaki, lantaran mobil yang sudah tua, kaki-kaki tentu menjadi perhatian yang lebih.
Kerusakan biasanya ditimbulkan akibat karat, dapat diindikasikan pada bagian bushing arm yang timbul bunyi-bunyi.
Mengingat mobil keluaran lama dan sistem Kelistrikan pada mobil Mercy Boxer masih minim, bahkan untuk central lock saja masih menggunakan vacuum bukan elektrikal.
Biasanya pada komponen ini mengalami kebocoran karena umur pemakaian.